Jayapura, Jubi – Palang Merah Indonesia atau PMI Kota Jayapura setiap hari menyelenggarakan donor di berbagai komunitas masyarakat, instansi pemerintah, lembaga BUMN, dan BUMD termasuk juga TNI-Polri hingga perhotelan dan perguruan tinggi untuk memenuhi kebutuhan darah.
“Kebutuhan kantong darah rata-rata 50 kantong darah per hari. Setiap hari kami mendapatkan darah di bawah 50 kantong,” ujar Ketua PMI Kota Jayapura, Rustan Saru saat menghadiri kegiatan gebyar 1 Muharram 1445 Hijriah di lapangan Brimob Polda Papua, Rabu (19/7/2023).
Ketersediaan darah di PMI Kota Jayapura selalu ada tapi terbatas. Ketika pasien dirujuk di rumah sakit dan membutuhkan darah, biasanya lima kantong darah tapi hanya diberikan dua atau tiga, dan sisanya dicari di keluarga atau kerabat pasien.
“Tapi kalau memang emergency dan tidak ditemukan di keluarga atau kerabat, kami berikan sesuai dengan kebutuhan. Hal ini dilakukan untuk menjaga ketersediaan stok darah agar selalu tersedia,” ujarnya.
Untuk itu, mantan Wakil Wali Kota Jayapura periode 2017-2022 memohon kepada masyarakat agar bisa berpartisipasi untuk secara tulus dan ikhlas membantu sesama dengan mendonorkan darahnya.
“Ayo kita gerakan donor darah agar stok kebutuhan darah di kota dan kabupaten bisa terpenuhi untuk menolong sesama. Stok darah tidak boleh kosong harus selalu ada walaupun memang terbatas,” ujarnya.
Untuk mendapatkan darah, lanjut Rustan Saru, sangat gampang tapi susah. Artinya, banyak manusia tapi sangat jarang yang mau mendonorkan darahnya, sehingga menjadi persoalan karena ada yang beranggapan bahwa mendonorkan darah itu bisa sakit atau menimbulkan sesuatu yang mengganggu kesehatan.
“Justru sebaliknya, orang yang rutin mendonorkan darahnya bisa menjadi sehat, karena darahnya diambil muncul produksi darah baru, sehingga untuk gumpalan-gumpalan darah seperti yang menyebabkan strok dan kanker jantung bisa terhindarkan. Bahkan, orang yang rutin mendonorkan darahnya awet muda dan umur panjang karena datang selalu berganti,” ujarnya.
PMI Kota Jayapura, lanjut Rustan Saru, siap menjemput bola (melakukan donor darah) apabila ada komunitas masyarakat, instansi pemerintah, lembaga BUMN, dan BUMD termasuk juga TNI-Polri hingga perhotelan dan perguruan tinggi selalu siap dilayani.
“Sebelum mendonorkan darah, pendonor diperiksa duluan kesehatannya apakah layak untuk donor atau tidak. Kalau layak langsung diambil darahnya, kemudian diberikan suplemen atau penambah tenaga untuk menjaga stamina tetap terjaga,” jelasnya. (*)