Nabire, Jubi – Aktivis Ikatan Lahir Besar Puncak dan Puncak Jaya Emanuel Mote meminta aparat keamanan terus mencari dan mengawal pihak keluarga mencari salah satu kerabat mereka yang hilang dalam rangkaian peristiwa pertikaian antar warga di Topo, Kabupaten Nabire, Provinsi Papua Tengah. Upaya itu dinilai penting untuk melanjutkan proses perdamaian di antara para pihak yang bertikai.
Hal itu disampaikan Emanuel Mote di Nabire pada Rabu (21/6/2023), menanggapi perkembangan hasil pencarian korban hilang bernama Jikwanak. Jikwanak dilaporkan hilang di Topo pada 8 Juni 2023, dalam rangkaian peristiwa pertikaian antar warga di Topo. Mote menyatakan berbagai pihak memperkirakan Jikwanak telah meninggal dunia.
Penemuan korban bernama Jikwanak, apapun kondisinya, dinilai penting dan menemukan proses perdamaian di antara para pihak yang berkonflik di Topo. “Kalau korban belum ditemukan, secara adat perdamaian belum bisa digelar. Mereka setidaknya harus mendapatkan jenazah korban yang hilang, barulah bisa gelar perdamaian. Semua pihak yang menemukan jasad korban bisa mengembalikan kepada keluarga korban di Sanoba,” kata Mote.
Mote menyebut pemerintah daerah dan aparat keamanan telah berhasil membuat para pihak yang terlibat dalam konflik di Topo untuk menghentikan pertikaian. Akan tetapi, upaya perdamaian itu harus dilanjutkan, dan hal itu membutuhkan kepastian nasib Jikwanak yang masih hilang.
Mote mendesak Pemerintah Kabupaten Nabire bergandengan tangan dengan aparat keamanan untuk mencari keberadaan Jikwanak. “Kami sangat berharap Pemerintah Kabupaten Nabire, aparat keamanan, [dan] warga Topo bersama-sama mencari jasad yang belum ditemukan, agar keluarga duka bisa dimakamkan jasad keluarganya yang hilang,”katanya.
Kepala Bagian Humas Kepolisian Resor Nabire Iptu Yaudi mengatakan pihaknya sudah dua kali melakukan pencarian keberadaan korban bernama Jikwanak. “Pencarian pertama di sekitar [radius] 3 kilometer [dari lokasi hilangnya korban]. Kedua, [dalam radius] 1 kilometer dari lokasi hilangnya korban,” kata Yaudi.
Yaudi mengatakan pihaknya masih melakukan koordinasi dengan keluarga korban untuk melakukan pencarian lanjutan. “[Kami berkoordinasi dengan] kepala suku dan masyarakat yang tinggal sekitar Kampung Topo untuk dilakukan pencarian,” katanya. (*)