Jayapura, Jubi – Putri Indonesia Papua, Dina Ludia Marwa, menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan dukungan baik secara moril maupun materi sehingga dapat tampil dengan baik dan lancar di ajang Puteri Indonesia 2022, pada Jumat (27/5/2022).
Dukungan terhadap Dina tidak datang hanya dari keluarga melainkan dari banyak kalangan pada ajang Puteri Indonesia 2022 baik dari UMKM Muda Papua, Orang Muda Papua, masyarakat Sarmi, Pemerintah Kabupaten Sarmi, Pemerintah Kabupaten Jayapura, anggota DPR Papua, teman-teman Genre Papua, alumni Duta Pariwisata Papua, alumni Universitas Cenderawasih, serta desainer Annisa Febby, dan lain-lainnya.
“Dina sampaikan terima kasih untuk semua yang membantu. Puji Tuhan banyak orang baik yang bantu dia,” kata Ketua Tim Kerja Putri Indonesia Papua 1, Salomina Gobay, kepada wartawan di Kota Jayapura, Minggu (28/5/2022).
Pada ajang Puteri Indonesia 2022 dari Provinsi Papua diwakili Putri Indonesia Papua 1, yakni Dina Ludia Marwa, dan Putri Indonesia Papua 2, yakni Elisabeth Yarinap Murib. Keduannya bersaing dengan 42 finalis Puteri Indonesia 2022 lainnya.
Gobay menyampaikan berkat dukungan banyak pihak, Dina dapat tampil dengan baik dan masuk dalam Top 3 the Best Costum. Dina mengenakan national costum rancangan desainer Annisa Febby di ajang Putri Indonesia 2022 bertema “Papua Tribe”.
“Dia [Dina] dapat National Top 3 the Best Costum,” kata Gobay.
Semua pencapaian ini berkat perjuangan yang panjang yang telah dirintisnya dari nol. Sederet prestasi yang telah dicapai Dina, yakni Purna Paskibraka Indonesia (2013), Duta Pariwisata Papua (2013), Duta Wisata Indonesia Persahabatan (2013), Duta Bahari Kapal Pemuda Nusantara Papua (2015), Duta Genre Provinsi Papua (2016), Finalis Duta Genre Indonesia (2016), Puteri Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Cenderawasih (2016), Duta Papua Jambore Pemuda Indonesia (2017), dan Puteri Anggrek Borneo Orchid (2019).
Orang Muda Papua, Patricia Mokay, menyampaikan sesama perempuan harus saling memberikan dukungan terhadap perempuan Papua. Menurutnya ajang Puteri Indonesia merupakan peluang bagi perempuan Papua untuk bisa tampil secara nasional membawa nama baik Papua terutama perempuan Papua.
“Kita lihat proses yang sudah dilalui. Kenapa dia [Dina] hanya terkendala akomodasi saja tidak berangkat. Masa cuma akomodasi saja kita tidak bisa membantu, itu tantangan tersendiri sebagai perempuan,” kata pendiri lotta_projek tersebut.
Sebagai perempuan Papua, Mokay berharap ke depannya ajang-ajang seperti ini membutuhkan perhatian dan dukungan terutama dari Pemerintah Provinsi Papua. (*)
Discussion about this post