Jayapura, Jubi – Penanganan pandemi COVID-19 di Kota Jayapura, Papua semakin membaik. Hal itu terlihat dari semakin sedikit warga yang terpapar virus korona. Pemerintah Kota Jayapura berharap pandemi COVID-19 di wilayahnya bisa segera mencapai kondisi endemi.
Data Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Kota Jayapura pada Jumat (22/4/2022) menyatakan hanya ada tiga warga yang dirawat karena COVID. Sejumlah 14 kampung berstatus zona hijau, dan 23 dari 25 kelurahan juga berstatus zona hijau. Selain itu, dua dari tiga distrik juga berstatus zona hijau.
Wali Kota Jayapura, Benhur Tomi Mano menyatakan BOR atau tingkat keterisian tempat tidur rumah sakit Kota Jayapura telah turun menjadi 12,4 persen. “Rt/Ro kita sudah 0,17 persen, atau penularannya sangat rendah sekali. Kita berdoa supaya pandemi itu menjadi endemi,” ujar Tomi Mano di Kota Jayapura, Sabtu (23/4/2022).
Meskipun jumlah kasus COVID-19 semakin rendah, Mano meminta warga Kota Jayapura tetap waspada. “Vaksinasi dan imbauan penerapan protokol kesehatan terus dilakukan, [demi] membentuk kekebalan/imunitas masyarakat untuk mencegah infeksi virus COVID itu. Mari kita satu hati melawan pandemi itu,” ujar Tomi Mano.
Wakil Wali Kota Jayapura, Rustan Saru mengatakan keberhasilan meluaskan cakupan vaksinasi COVID-19 dan penerapan protokol kesehatan merupakan kerja sama semua pihak. “Kita harus jaga, jangan sampai pandemi kembali melonjak, apalagi dalam waktu dekat ada perayaan Idul Fitri. Patuhi protokol kesehatan, jalani vaksinasi,” katanya.
Rustan menyatakan pihaknya menunggu arahan pemerintah pusat terkait perubahan status pandemi COVID-19 menjadi endemi. Jika telah menjadi endemi, nantinya COVID-19 akan menjadi penyakit sehari-hari yang tidak lagi mematikan, karena sebagian besar warga telah memiliki kekebalan tubuh menghadapi virus korona.
“Kami masih menunggu arahan pemerintah pusat terkait perubahan status pendemi menjadi endemi. Saya lihat [penanganan] kami semakin baik dan kasus kesembuhan terus meningkat. Perubahan status dari pandemi menjadi endemi tentunya memperhatikan berbagai pendekatan, seperti sains, kesehatan, sosial, budaya, dan ekonomi,” ujar Rustan. (*)
Discussion about this post