Jayapura, Jubi โ Pemekaran Papua untuk membentuk tiga Daerah Otonom Baru atau DOB provinsi di Papua dinilai sejalan dengan doktrin pembangunan Presiden Joko Widodo, yaitu membangun dari daerah pinggiran.ย Hal dinyatakan disampaikan Deputi V Kantor Staf Presiden, Jaleswari Pramodhawardani dalam diskusi publik “Pemekaran Daerah Untuk Orang Asli Papua” yang digelar secara daring oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika pada Senin (27/6/2022).
Jaleswari menyatakan pelaksanaan doktrin pembangunan Presiden Jokowi menggunakan tiga strategi. Pertama, antropologi, yakni pembangunan direncanakan dan harus dilaksanakan sesuai konteks wilayah adat masing-masing daerah. Kedua, pendekatan kesejahteraan, yakni melalui rencana aksi berbagai sektor, dan di Papua rencana aksi itu dilaksanakan oleh 40 kementerian/lembaga.
Ketiga strategi evaluatif, yang mana Presiden secara langsung melakukan evaluasi secara terus-menerus terhadap pelaksanaan pembangunan di Tanah Papua. Evaluasi itu termasuk dengan mengunjungi ke daerah yang menjadi sasaran pembangunan. “Dalam konteks ini, saya rasa dengan adanya [pemekaran dan] pembentukan Daerah Otonomi Baru merupakan penegasan terhadap apa saja yang sudah menjadi konsen Presiden,” ujar Jaleswari.
Ia menambahkan, kondisi geografis Papua juga menyebabkan terjadinya tidak efektifnya rentang kendali pemerintahan. Hal tersebut menimbulkan kesenjangan di berbagai sektor, baik pendidikan, kesehatan, pendidikan, kesejahteraan dan lainnya.
“Kami melihat Papua itu unik letak geografisnya. Mau tidak mau rentang kendali yang demikian jauh ini harus didekatkan, agar pembangunan kesejahteraan bisa benar-benar merata,” katanya. (*)
Discussion about this post