Merauke, Jubi – Anggota Komisi I DPR RI, Yan Permenas Mandenas meninjau proyek infrastuktur jaringan telekomunikasi di pedalaman Kabupaten Asmat, Papua pada Selasa (2/8/2022) kemarin.
Yan Permenas Mandenas kepada wartawan, Rabu (3/8/2022), mengatakan proyek ini berupa pembangunan Base Transceiver Station (BTS) atau tower pemancar sinyal 4G di sejumlah kampung di Asmat, antara lain Kampung Jewes, Distrik Akat, dan Kampung Katew, Distrik Jetsy.
Mandenas mengatakan, proyek tersebut diprogramkan Kementerian Komunikasi dan Informatika melalui Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informatika (BAKTI) pada tahun anggaran 2021 – 2022.
“Untuk di Kampung Jewes, Distrik Akat, puji Tuhan saya lihat sudah on air (beroperasional). Sementara di Kampung Katew, Distrik Jetsy sedang dalam proses pembangunan,” kata Mandenas.
Ia menyatakan, pembangunan infrastruktur jaringan telekomunikasi di daerah tertinggal, terdepan dan terluar (3T) seperti di wilayah Papua merupakan amanat Presiden Joko Widodo. Pemerintah bertujuan mengkoneksikan seluruh wilayah, sehingga masyarakat mudah berkomunikasi.
“Dengan adanya program ini, kita harapkan masyarakat di wilayah 3T, termasuk di pedalaman Asmat sudah bisa menikmati jaringan telpon dan akses internet,” ujar dia.
Mandenas menambahkan harusnya pembangunan tower pemancar sinyal internet di Kabupaten Asmat dan daerah lainnya sudah rampung di tahun ini, namun karena pandemi Covid-19 dalam dua tahun terakhir, proyek tersebut diperpanjang hingga tahun depan.
“Karena alasan tersebut, maka proyek ini tidak bisa diselesaikan di tahun 2022. Sesuai kesepakatan bersama Menteri Kominfo Johnny G Plate, kita memperpanjang (pekerjaan jaringan telekomunikasi) hingga 2023,” pungkasnya.
Sementara Bupati Asmat, Elisa Kambu menyatakan jaringan telekomunikasi di Kabupaten Asmat saat ini sudah lebih baik dibanding tahun-tahun sebelumnya. Hal ini berkat perhatian pemerintah pusat melalui Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo).
“Seperti di ibu kota Asmat, Agats, Distrik Atsy, Sirets, Pantai Kasuari, Suru-Suru, Akat, dan beberapa distrik lainnya itu sudah baik jaringan telpon dan internetnya. Kami berkomitmen untuk tetap memperjuangkan jaringan telekomunikasi di Asmat, minimal di setiap ibu kota distrik harus ada,” kata Kambu.
Kambu menambahkan, pembangunan di Kabupaten Asmat, Papua perlu didukung oleh semua elemen pemerintah dan masyarakat, termasuk dukungan dari lembaga Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).
“Karena DPR RI bagian dari pengambil kebijakan di tingkat pusat untuk keberlangsungan pembangunan di seluruh daerah,” imbuhnya. (*)
Discussion about this post