Jayapura, Jubi โ Ketua Komite Medik Rumah Sakit Umum Daerah atau RSUD Dok 2 Jayapura, dr Yunike Howay menyatakan gaji atau honorarium 411 tenaga paramedis yang bekerja di rumah sakit itu belum dibayarkan selama dua bulan. Hal itu dinyatakan Howay di Kota Jayapura, Senin (17/10/2022).
Howay menjelaskan upah yang belum dibayarkan itu adalah gaji atau honorarium paramedis untuk Agustus dan September 2022. Ia menyatakan 411 paramedis yang belum menerima gaji/honorarium itu terdiri 380 perawat dan penunjang, 5 dokter ahli, dan 26 dokter umum.
Howay menyatakan gaji dokter umum dan ahli yang harus diterima berkisar Rp5 juta per bulan. Sedangkan untuk perawat dibayar Rp3,5 juta. Para tenaga penunjang seharusnya menerima gaji/honorarium berkisar Rp1,5 juta per bulan.
Howay menyatakan telah melaporkan masalah itu ke Direktur RSUD Dok 2 Jayapura. Akan tetapi, menurut Howay Direktur RSUD Dok 2 Jayapura belum bisa memastikan kapan gaji/honorarium ratusan paramedis itu akan dibayarkan.
โTadi pagi, [tenaga] honorer semua kumpul, dan mereka menunggu jaminan gaji akan dibayarkan. Saya bertanya kepada Direktur [RSUD], tapi beliau belum juga bisa menjaminkan honorarium itu akan segera dibayarkan dalam waktu satu atau dua minggu kedepan,โ kata Howay.
Ia menyatakan walaupun paramedis belum menerima honorarium mereka, semua paramedis tetap melaksanakan tugas dan tanggung jawab melayani pasien. Ia berharap pihak manajemen bisa segera membayarkan gaji mereka.
โPekerjaan kami ini berkaitan dengan manusia, sehingga kami mengabaikan [keterlambatan pembayaran gaji] itu, kan melibatkan hati nurani. Tapi namanya orang, mereka [paramedis] harus makan, mengurus keluarga, ada banyak kebutuhan harus dibayar. Bayar uang kos dan bahkan mau diusir dari kos,โ ujarnya.
Salah satu perawat dari ruang anak, Rika menyatakan para tenaga perawat meminta kepastian gaji mereka dibayar. Ia dan teman-teman mempertanyakan alasan keterlambatan pembayaran gaji hingga dua bulan itu.
โKami minta kepastian waktu gaji dua bulan kami dibayarkan. Ada banyak teman-teman yang kos, ada banyak teman-teman yang punya kredit motor. Sudahย ada yang mau di usir dari rumah kos,โ katanya.
Rika menyatakan ia dan teman-temannya tetap bekerja, walaupun belum menerima gaji. Ia berharap gaji itu bisa segera dibayarkan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari mereka.
โUntuk Bapak Direktur RSUD, mungkin ada rasa empati untuk kami. Kami bekerja untuk manusia. [Gaji belum dibayarkan] tapi kami tetap melayani pasien. Kami tidak meninggalkan pelayanan. Kami mau mogok, tapi itu bukan solusi,โ ujarnya. (*)