Jayapura, Jubi – Dinas Sosial Kota Jayapura, Provinsi Papua terus berupaya meningkatan perekonomi warga salah satunya dengan bantuan pangan dan peralatan produktif.
“Bantuan ini diberikan kepada keluarga PMKS [wanita rawan sosial ekonomi dan rumah ibadah],” ujar Kepala Dinas Sosial Kota Jayapura, Irawadi, pada kegiatan bimbingan sosial ekonomi dan penyerahan bantuan peralatan ekonomi produktif bagi rumah ibadah guna peningkatan ekonomi di Grand Talent Jayapura, Kamis (4/8/2022).
Dikatakan Irawadi, jumlah penerima bantuan sebanyak 80 orang, di antaranya 30 wanita rawan sosial ekonomi, terbagi dalam dua jenis usaha yaitu 15 orang usaha kios dan bantuan 9 rumah ibadah (gereja) berupa 9 POM mini dan BBM 100 liter.
“Bantuan bahan makanan berupa beras, teh, garam, gula pasir, ikan kaleng, indomie, susu kental manis, minyak goreng, telur dan tepung terigu, dan 15 orang penjual pinang yaitu pinang kapur dan sirih,” ujarnya.
Irawadi berharap bantuan tersebut memberikan wawasan bagi wanita rawan sosial ekonomi dan tempat ibadah agar dalam melaksanakan aktivitas usaha dapat berjalan dengan baik guna memenuhi kebutuhan sehari-hari dalam rangka mencapai kemandirian pemberdayaan.
“Memberikan wawasan bagi rumah ibadah [gereja] dalam pengembangan ekonomi produktif guna memenuhi kebutuhan warga jemaat untuk memperoleh pendapatan yang baik,” ujarnya.
Penjabat Wali Kota Jayapura, Frans Pekey, mengatakan bantuan tersebut sebagai penyemangat agar mengubah hidup menjadi lebih baik lagi.
“Kalau mau sukses harus bedakan mana untuk konsumsi sehari-hari dan untuk menjadi usaha supaya bisa berkembang. Jangan kalau dapat bantuan semuanya habis dikonsumsi,” ujar Pekey.
Dikatakan Pekey, kemiskinan adalah masalah yang terjadi, baik akibat kultural, absolut, dan sosial budaya. Miskin bukan semata-mata karena tidak punya uang.
“Kemiskinan bukan hanya uang, tapi pendidikan, ekonomi, perhubungan kalau semua itu terjadi maka masyarakat tidak dapat apa-apa. Penyebabnya karena minimnya pengetahuan dan pemahaman dalam mengelola dan memanfaatkan sumber daya alam,” ujarnya. (*)
Discussion about this post