Nabire, Jubi – Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat – Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) Komando Daerah Pertahanan (Kodap) VIII Intan Jaya mengumumkan duka nasional atas gugurnya satu personelnya dalam medan pertempuran, atas nama Haresatu Nambagani. Dia adalah seorang anggota Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB).
Kabar duka disampaikan oleh Penanggung jawab TPNPB OPM Kodap VII Intan Jaya,
Kompi Gerilyawan kota Wabogo Mbuga, Sampae Mpoetuga, dan Soali, Komandan operasi lapangan Obet Japugau, Kepada Jubi melalui layanan telepon seluler, Rabu, (24/1/2024).
Japugau mengatakan, Haresatu Nambagani adalah pahlawan bagi TPNPB OPM kodap VIII Intan Jaya, khususnya militer kota Wabogo Mbuga Sampe Mpoetuga dan Soali.
“Kami sangat berduka cita yang mendalam, atas gugurnya Haresatu Nambagani sebagai pahlawan bangsa West Papua,”katanya.
Japugau juga menegaskan, TPNPB OPM melakukan perlawanan dengan senjata di Intan Jaya bukan untuk minum dan makan. Pihaknya angkat senjata dan berperang untuk menolak dengan tegas masuknya tambang PT. Blok Wabu dan patung Yesus. Pembangunan patung Yesus itu dinilai sebagai cara mengambil hati masyarakat agar menerima Blok Wabu
“Kami minta supaya Pj Bupati Intan Jaya, Apolos Bagau segera cabut izin pembangunan patung Yesus dan tolak Blok Wabu. Kalau pernah tanda tangan rekomendasi untuk Blok Wabu kami minta supaya segera cabut rekomendasi itu. Jangan beralasan sudah tolak, tetapi di balik itu kompromi dengan investor itu kelakuan dari pemerintah daerah dan pusat kebanyakan seperti itu. Kami dengan tegas minta stop berhenti,”katanya.
Japugau mengatakan, TPNPB OPM bergerilya melawan TNI/Polri di Intan Jaya dari tanggal 19 Januari 2024.
Japugau mengatakan, pemerintah Kabupaten Intan Jaya, dalam hal ini Penjabat bupati Apolos Bagau dan kepala Dinas Pertambangan, Bernard Kobogau segera tanggung jawab nyawa yang gugur dalam perang ini.
“Kami TPNPB OPM tidak akan menyerah selagi patung Yesus dengan Blok Wabu masih ada di daerah Intan Jaya ini. Kami akan bunyikan tembakan terus sampai akhir kebebasan. Kami tegaskan lagi untuk pemerintah segera tanggung jawab nyawa anggota kami yang melayang,” katanya. (*)
Discussion about this post