Jayapura, Jubi – Ketua Himpunan Mahasiswa Pelajar Tolikara kota studi se-Jayapura Misoi Wanimbo mengecam penganiayaan yang kembali terjadi di Tanah Papua oleh aparat TNI. Ia mengatakan tindakan kekerasan yang dilakukan TNI terhadap masyarakat sipil dalam kasus penganiyaan korban di dalam drum adalah perbuatan keji dan sadis.
“Kami mengutuk keras oknum TNI yang terlibat tindakan penganiayaan tersebut,” kata Wanimbo yang dihubungi Jubi melalui telepon, Senin (25/3/2024).
Ia mengatakan adat orang Papua yang diwariskan dari nenek moyang tidak pernah menganiaya musuh seperti seekor binatang.
“Kami di Papua, dari Sorong sampai Samarai tidak kenal namanya cara penganiayaan orang seperti itu, sekalipun dalam medan perang. Kami tidak akan melakukan tindakan penyiksaan seperti yang dilakukan oknum TNI tersebut,” ujarnya.
Seharusnya, kata Wanimbo, pemuda yang diduga anggota TPNPB itu diserahkan kepada pihak kepolisian, bukan malah disiksa.
“Kami juga sangat kesal dan menyayangkan respon Kepala Pangdam XVII yang menyatakan video penyiksaan yang tersebar luas melalui beberapa media sosial di Twitter, messenger, YouTube, Facebook, bahkan di beberapa media online lainnya adalah video editan,” katanya.
Ia juga meminnta para prajurit TNI yang diduga terlibat dalam penyiksaan tersebut segera diperiksa.
“Proses penyelidikan harus dilakukan untuk memastikan kebenaran dan menindaklanjuti kasus ini dengan tepat dan tuntas,” ujarnya.
Wanimbo menambahkan tindakan kekerasan yang dilakukan oknum TNI seperti itu sudah terulang beberapa kali di Tanah Papua.
“Tahun lalu yang paling sadis itu di Timika di mana ada warga sipil yang dimutilasi, kemudian sekarang ini tindakan hampir sama, dilakukan lagi oleh oknum TNI terhadap seorang pemuda yang merupakan warga sipil,” katanya.
Menurut Wanimbo tindakan itu sangat tidak manusiawi dan memperburuk wajah institusi Negara Indonesia.
“Saya berharap Pangdam XVII Cenderawasih harus benar-benar serius mengusut kasus penyiksaan yang dilakukan oleh sejumlah oknum prajurit TNI terhadap seorang warga sipil Papua itu,” kata Wanimbo. (*)
Discussion about this post