Jayapura, Jubi – Kontak tembak antara polisi dan kelompok bersenjata terjadi di Distrik Oksibil, Kabupaten Pegunungan Bintang, Provinsi Papua Pegunungan, Sabtu (7/1/2023). Sejumlah tiga polisi terluka dalam kontak tembak tersebut.
Hal itu dinyatakan Kepala Bidang Humas Kepolisian Daerah Papua, Kombes Ignatius Benny Ady Prabowo di Kota Jayapura, Sabtu malam. Menurut Benny, kontak tembak itu terjadi di Jalan Kadibing Lokasi III, Distrik Oksibil, Pegunungan Bintang, pada Sabtu sekitar pukul 13.40 WP.
Sejumlah tiga polisi yang terluka karena tembakan adalah Briptu Fransiskus Ronsumbre (luka tembak dibagian lengan kanan bagian atas), Ipda Jaenuddin (luka akibat serpihan peluru), dan Brigpol Freying (luka akibat serpihan peluru). “Benar ada terjadi penembakan di Oksibil, yang diduga dilakukan oleh kelompok TPNPB,” kata Benny.
Menurut Benny, sebelum kontak tembak antara polisi dan kelompok bersenjata itu terjadi, seorang tukang ojek berinisial LOJ ditembak oleh kelompok bersenjata saat melintas di Jalan Yapikmakot Jembatan I. Tembakan itu tidak mengenai LOJ yang berhasil melarikan diri dan melaporkan penembakan itu kepada Kepolisian Resor (Polres) Pegunungan Bintang.
“Mendengar laporan tersebut, sekitar pukul 13.35 WP personel Polres Pegunungan Bintang bersama Satgas Mandala dan Satgas Preventif mendatangi lokasi kejadian,” kata Benny.
Saat dalam perjalanan menuju Jalan Yapikmakot Jembatan I, saat melintas di Jalan Kadibing Lokasi III, rombongan polisi itu ditembak kelompok bersenjata. Kontak tembak antara polisi dan kelompok bersenjata pun terjadi di sana.
Kepala Polres Pegunungan Bintang, AKBP Muhammad Dafi Bastomi mengatakan penembakan oleh kelompok bersenjata menyebabkan kaca depan mobil dinas Sabhara Polres Pegunungan Bintang berlubang. Ia menyatakan kontak tembak itu segera berakhir, dan para korban yang terluka telah dievakuasi.
“Saat ini kontak tembak antara personel gabungan dan KKB tersebut sudah berakhir, dan situasi telah aman terkendali. Para korban telah berhasil dievakuasi menuju RSUD Oksibil untuk mendapatkan penanganan medis lebih lanjut,” kata Bastomi.
Bastomi menyatakan akan melakukan patroli rutin sebagai upaya menjamin keamanan masyarakat di Pegunungan Bintang. “Kami akan selalu berusaha mencegah agar aksi ini terulang,” ujarnya. (*)