Jayapura, Jubi β Seorang pemuda di Nabire, Provinsi Papua Tengah bernama Nopelian Egupa (19 tahun) dikabarkan ditembak oleh oknum polisi setelahΒ diduga terlibat dalam sebuah kasus pencurian kendaraan bermotor di daerah tersebut.
Dari keterangan pihak keluarga korban dan juga Lembaga Bantuan Hukum atau LBH Talenta Keadilan Papua di Nabire, Nopelian Egupa ditembak karena diduga terlibat dalam kasus pencurian kendaraan bermotor.
Direktur LBH Talenta Keadilan Papua, Richarhardani Nawipa, SH saat dihubungi Jubi, RabuΒ malam (22/2/2023) menjelaskan kejadian penembakan terjadi pada Selasa pagi , 21 Februari 2023 pagi. Ada mobil yang digunakan para oknum kepolisian Nabire melintas di Kali Harapan dan menduga korban adalah salah satu oknum pencuri motor.
Akibat dugaan itu, kata Nawipa, korban lalu dicegat . Karena takut korban memilih lari, dan sampai ketika lari ada beberapa anggota yang melihatnya dan langsung melepas tembakan.
βAkibat tembakan itu kaki sebelah kanan peluru masih bersarang di kakinya, sedangkan kaki kirinya langsung patah karena peluru langsung kena di tulang,β kata Richarhardani Nawipa.
Ia mengatakan, LBH sejauh ini belum mendampingi atau berbicara hukum soal kasus pencurian motor yang disangkakan, Pihaknya baruΒ mendapat kuasa dari keluarga korban per Rabu (22/2/2023) danΒ akan melaporkan tindakan sewenang-wenang ituΒ Β itu ke Kapolres Nabire.
βKami akan melapor supaya dibuat visum dan pelaku penembakan diproses, pidana, kode etik, perdata dan semua proses hukum ini harap supaya Kapolres Nabire bisa membuka kasus ini,β katanya.
Pasalnya, tindakan oknum polisi tersebut tanpa ada tembakan peringatan, tetapi langsung tembak sehingga korban lumpuh, karena tembakan pertama terkena tangan tembus hingga ke kakinya korban.
βJadi kaki lumpuh langsung, sampai saat ini belum dioperasi,Β kasih keluar peluru yang masih bersarang di kakinya. Kondisi korban masih agak kritis karena peluru masih bersarang di kakinya,β katanya.
Laporan yang diadukan LBH sendiri terkait penggunaan senjata api yang tidak memenuhi prosedur atau SOP dari penggunaan senjata itu di kalangan Polri. PihakΒ Polres Nabire diduga lalai.
Sementara itu mewakili pihak keluarga korban, Jhon Timepa saat menghubungi Jubi, RabuΒ siang (22/2/2023) menjelaskan sebelum ditembak, awalnya korban pulang dari rumah duka salah satu kerabatnya.
Dan disaat melintas di jalan Kali Harapan, Nabire ia dicegat oleh sejumlah oknum polisi dan ditanya mengenai kasus pencurian motor.
βAdik korban ini sempat jawab tidak tahu soal pencurian, tetapi masih dikejar juga dan bahkan korban sempat diancam. Lalu tanpa ada tembakan peringatan, karena lari ketakutan akhirnya korban ditembak langsung,β kata Jhon Timepa.
Untuk itu pihak keluarga telah menyerahkan hal itu ke LBH Talenta Keadilan Papua untuk mengusut tuntas. Sedangkan pihak keluarga sendiri meminta apabila korban betul terlibat atas aksi pencurian motor seperti yang dituduhkan itu, maka harus dibuktikan dengan benar.
βKalau memang tidak bersalah, berarti proses hukum harus ditegakan sampai masalah ini tuntas, para pelaku harus diproses secara hukum,β katanya.
Sedangkan Kapolres Nabire, AKBP I Ketut Suarnaya hingga berita ini diturunkan untuk mengklarifikasi, baik saat dihubungi melalui telepon maupun pesan di WhatsApp, belum ada respons dari nomor kontak dengan akhiran 1931 milik Kapolres atau tidak aktif. (*)