Manokwari, Jubi – Kepala Penerangan Kodam atau Kapendam XVIII Kasuari, Kolonel Inf Syawaludin Abuhasan membantah klaim kelompok Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) Wilayah Pertahanan IV Sorong Raya bahwa telah menewaskan tiga anggota TNI dalam kontak tembak pada 30 November 2023.
Ia menyebutkan tidak ada korban meninggal dunia dalam serangan yang dilakukan kelompok TPNPB Wilayah IV Sorong Raya dibawah pimpinan Manfred Fatem tersebut.
“Berita yang disebarkan lewat akun Facebook dan video milik TPNPB, bahwa tiga personel Satgas TNI telah menjadi korban penembakan adalah berita hoax dan tidak benar adanya,” kata Kolonel Inf Syawaluddin, Minggu (3/12/2023).
Meski demikian, Kapendam Kasuari membenarkan terkait adanya penembakan yang dilakukan kelompok bersenjata TPNPB kepada personel Satgas Pamtas Kewilayahan yang dilaksanakan oleh Yonf 133/YS pada Kamis (30/11/2023) lalu.
“Penembakan yang dilaksanakan oleh kelompok bersenjata TPNPB Kodap IV Sorong Raya pimpinan Manfred Fatem ini berawal dari patroli yang dilaksanakan oleh Tim Mobile Sakti 1 Satgas Yonif 133/YS di sekitar Kampung Ayata, Distrik Aifat Timur. Dari jarak kurang lebih 400 meter melihat kelompok masyarakat yang mencurigakan berjumlah delapan orang dengan membawa tiga pucuk senjata laras panjang rakitan, satu pucuk pistol rakitan, serta satu buah bendera Bintang Kejora, berjalan mengarah SMPN 1 Aifat,” jelas Kolonel Inf Syawaluddin.
“Setelah melihat kondisi ini, Tim Mobile Sakti 1 Satgas Yonif 133/YS mengamati pergerakan kelompok masyarakat tersebut, termasuk dengan menggunakan drone. Melalui pemantauan selang beberapa waktu kemudian kelompok yang mencurigakan tersebut terlihat berencana untuk mengibarkan Bendera Bintang Kejora yang diikat menggunakan ranting pohon,” sambungnya.
“Tidak lama kemudian kelompok tersebut mengeluarkan senjata dan menembakkan senjatanya sebanyak dua kali. Dengan bergegas, personel Satgas kemudian melakukan pengejaran, sehingga mengakibatkan kelompok tersebut melarikan diri ke arah hutan. Akibat letusan senjata oleh kelompok bersenjata ini, masyarakat yang berada di kampung tersebut keluar dari rumah kemudian diamankan oleh personel Satgas yang ada saat itu untuk berlindung. Jadi jelas dalam hal ini tidak ada korban, baik di pihak kami TNI atau Polri, maupun masyarakat,” kata Kapendam Kasuari.
Dari kejadian ini, komandan beserta personel Satgas Yonif 133/YS langsung bergegas menuju Kampung Ayata untuk melaksanakan pendalaman dan membantu menenangkan masyarakat serta memberikan makanan hingga melakukan pengecekan kesehatan bagi masyarakat yang saat kejadian melarikan diri dari rumah.
Diberitakan sebelumnya, TPNPB Wilayah Kodap Sorong Raya mengklaim melakukan penyerangan di Kampung Ayata, Kabupaten Maybrat, Papua Barat Daya pada Kamis (30/11/2023), dibawah komando Manfred Fatem dan berhasil menembak mati tiga prajurit TNI.
Informasi ini berdasarkan siaran pers yang diterima Jubi dari Juru Bicara TPNPB OPM, Sebby Sambom, Sabtu (2/12/2023).
Dalam rilis video, Manfred Fatem sebagai wakil komandan operasi menyatakan penyerangan dilakukan TPNPB Kodap IV pada Kamis (30/11/2023) pukul 15.25 WP
”Telah terjadi kontak senjata dengan TNI-Polri, tiga TNI gugur di dalam hutan jarak sekitar 1 km dari Kampung Ayata, Distrik Aifat Timur Tengah,” kata Fatem dalam keterangan video.
Setelah melakukan kontak senjata dengan TNI Polri, kata Fatem, kelompok TPNPB memasuki Kampung Aimasa, tepat di depan SMP Negeri 1 Aifat Timur, para kombatan OPM melakukan kontak senjata dengan prajurit TNI dan Polri.
“Kami bertahan sekitar satu jam di dalam kampung, sedangkan aparat berada di pinggiran SMP Negeri 1 Aifat. Mereka menembak kami, ternyata mereka punya senjata tidak bunyi. Saya dan pasukan mengejar mereka ke dalam hutan disaksikan langsung oleh masyarakat kampung,” ucap Fatem. (*)
Untuk melihat lebih banyak content JUBI TV, click here!