Jayapura, Jubi- Kasus-kasus pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) di tanah Papua telah terjadi sejak 60 tahun lalu. Terutama operasi militer dengan berbagai sandi dan juga menjelang pelaksanaan Penentuan Pendapat Rakyat atau disingkat Pepera 1969. Bukan hanya itu paska Pepera 1969 sampai sekarang berbagai kasus kekerasan terus terjadi dari 1977, 1984 pengungsian besar-besaran ke Papua Nugini, pasca UU Otsus Papua hingga kasus terkini Nduga, Yahukimo, Intan Jaya dan kasus Maybrat.
Koordinator Unit Dokumen dan Publikasi Sekretariat Keadilan dan Perdamaian Keutuhan Ciptaan atau SKPKC Fransiskan Papua Bernardus Koten mengatakan sebagai jurnalis di tanah Papua jurnalis jubi perlu memahami apa itu Hak Asasi Manusia atau HAM baik Hak Sipil Politik (Sipol), Ekonomi Sosial Budaya (Ekosob) dan Lingkungan. Selain itu jurnalis jubi juga perlu miliki sikap keberpihakan kepada kaum yang lemah.
โJurnalis itu pelayan yang menyajikan berita yang baik dan benar sesuai fakta,โ katanya saat memberikan materi menulis laporan tematik di Pendidikan dan Pelatihan Jurnalistik Sekolah Jujur Bicara di Kantor Redaksi Jubi, jalan SPG Taruna Waena, nomor 15B, Waena Kota Jayapura, Papua pada Selasa (7/11/2023).
Dia juga mengajak jurnalis magang jubi harus menulis sesuai selera pembaca sebab, pembaca itu raja.
Bernard mengatakan dalam menulis perlu untuk melihat peristiwa yang menarik dan penting, penting tapi tidak menarik, tidak penting tapi menarik, dan tidak penting dan tidak menarik sehingga tidak perlu ditulis.
Dia mengatakan, sebelum itu perlu dibuat kerangka tulisan, setiap paragraf yang berisi satu pokok pikiran yang kalimat intinya diikuti pada setiap paragraf dengan kalimat yang jelas dengan tetap memperhatikan rumus 5W+1H.
Bernard yang juga aktif di Komunitas Papuan Voice itu mengatakan, bisa dimulai dengan menulis pengalaman pribadi, hasil riset, dan hasil membaca apa saja. Selain itu bisa juga menulis peristiwa, dan pengalaman orang lain.
Pendidikan dan Pelatihan jurnalistik itu diikuti oleh 15 calon reporter dari berbagai daerah di tanah Papua yang dipersiapkan untuk menjadi jurnalis PT Media Jubi Papua yang telah dilaksanakan sejak Agustus 2023.(*)