Nabire, Jubi – Insiden kebakaran akibat amuk massa di distrik Kamuu, Kabupaten Dogiyai, Papua Tengah pada Kamis (13/7/2023), mengakibatkan Network Operation Center (NOC) ikut terbakar.
Kebakaran itu diduga terkait dengan penembakan terhadap warga sipil Bernama Yosua Keiya yang diduga dilakukan oleh aparat keamanan di kampung Obayo, distrik Kamuu Utara pada Kamis, (13/7/2023) siang. Akibat penembakan itu, warga asli Papua marah dan membakar sejumlah kios hingga mengakibatkan turut terbakarnya NOC yang mengakibatkan layanan ASTInet Telkom terhenti.
Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Paniai, Nelly Magai kepada Jubi, Sabtu, (15/7/2023) melalui pesan WhatsApp mengatakan, berkaitan kejadian itu, dirinya telah memastikan layanan ASTInet terhenti. Ini dikonfirmasinya langsung di kantor Telkom Sorong, Papua Barat Daya.
“Saya sudah cek dari kantor Telkom di Sorong, hasilnya kabel penyambung ASTInet, nama kabelnya NOC ikut terbakar sehingga layanan Astinet mati total di Paniai. Jadi jaringan di Paniai untuk layanan Astinet kemarin mulai pukul 19.00 WP sampai saat ini mati total ” ujar Nelly Magai.
ASTINet merupakan layanan penyediaan akses internet dedicated ke global dan atau domestik internet dengan jaminan ratio bandwidth 1:1 sampai titik referensi menggunakan internet milik Telkom.
Dengan layanan ASTINet ini pelanggan dapat menikmati layanan akses dengan kenyamanan akses selama 24 jam sehari. Layanan ini menyediakan layanan akses internet secara dedicated dengan kecepatan mulai dari 1 Mbps sampai dengan 10 Mbps.
Walaupun demikian, Magai menyatakan jaringan Telkomsel di Paniai cukup normal. Sementara layanan WiFi komersil yang menggunakan FO juga masih normal.
“Untuk Astinet, kami menunggu situasi aman dulu, baru bisa tersambung Kembali,” ucapnya.
Selain itu, di Paniai masih ada bantuan jaringan Bakti Komifo yang telah dipasang di area persekolahan, kantor distrik dan kantor kampung. Selain itu, jaringan BTS 4G yang dipasang di seluruh perkampungan masih aktif sehingga warga bisa mengakses internet dengan masing-masing kebutuhan. (*)