Jayapura, Jubi – Aktivis Hak Asasi Manusia Papua, Yones Douw dari KPKC Sinode Kingmi Papua mengatakan, dirinya mendapatkan laporan dari mahasiswa Paniai di Makassar, yang diduga mendapat intimidasi dari aparat kepolisian pada Selasa 20 September 2022 , pukul 13:30 WITA.
Intimidasi itu diduga terkait dengan digelarnya sidang pengadilan HAM berat kasus Paniai yang digelar di Makassar.
“Pihak Intel Polresta Makassar berjumlah lima orang mengenakan pakaian biasa dan 1 orang mengenakan seragam polisi, datang di kontrakan mahasiswa Paniai di Makassar, setelah bertanya tanya pada penghuni asrama, mereka jaga di depan pintu masuk kontrakan Paniai sampai pukul 13:50 ” katanya kepada Jubi melalui sambungan selulernya, Selasa (21/9/2022).
Douw mengatakan, tujuan kedatangan polisi ke asrama mahasiswa Paniai dan bertanya kepada mahasiswa bahwa apakah mahasiswa akan melakukan aksi demonstrasi terkait protes sidang kasus Paniai berdarah atau tidak.
“Lalu mahasiswa menjawab pertanyaan polisi bahwa, kami trada (tidak ada) rencana, melakukan demonstrasi,” katanya.
Menurutnya, kedatangan polisi ini merupakan bentuk teror dan intimidasi terhadap mahasiswa Paniai yang berada di Makassar. “Kalaupun mahasiswa mau berdemo itu dijamin dalam undang undang. Tidak berdemo juga itu hak mahasiswa. Polisi keliru sampai mendatangi kontrakan Mahasiswa Paniai di Makassar,” katanya.
Douw mengatakan polisi mendatangi asrama mahasiswa Paniai, sebelum mahasiswa mengikuti Konferensi pers melalui Zoom tentang Pengadilan pelanggaran HAM berat Paniai di Makassar.
“Dalam Zoom meeting itu yang menjadi pembicara utama adalah Amnesty International Indonesia, Kontras Jakarta, PBHI Jakarta, BUK Papua, ELSHAM Papua, pendamping korban dan LBH Papua, yang mengundang untuk adalah LBH Makassar,”katanya.
Douw mengatakan di akhir dari diskusi, mahasiswa lantas memberitahukan tindakan polisi yang dinilai intimidatif itu.
Direktur Lembaga Bantuan Hukum atau LBH Papua, Emanuel Gobay, mengatakan sidang kasus Paniai berdarah tidak aman. “Kekhawatiran saya terkait kondisi keamanan karena ormas selalu menyerang mahasiswa Papua di Makassar. Tapi justru sebaliknya, sekarang malahan Polisi yang mendatangi kontrakan mahasiswa Paniai di Makassar,” kata Gobay.(*)