Jakarta, Jubi – Kondisi Faisal Halim, atlet sepak bola Malaysia yang menjadi korban serangan air keras, masih dalam keadaan kritis. Dia mengalami luka bakar pada level empat atau sangat serius sehingga harus menjalani operasi besar.
Deputi Presiden Persatuan Sepak Bola Malaysia Shahril Mokhtar mengatakan diagnosis dokter semula menyatakan Faisal menderita luka bakar level dua. Namun, setelah Faisal dipindahkan ke rumah sakit lain, ahli operasi plastik mengategorikan cederanya sebagai luka bakar level empat.
“Saya berada di rumah sakit. Kondisi Faisal sedikit kritis, tetapi stabil,” kata Shahril Mokhtar kepada AFP melalui pesan singkat.
Faisal ialah pemain sayap kanan Selangor FC dan Tim Nasional (Timnas) Malaysia. Dia menjadi korban penyiraman air keras saat berada di pusat perbelanjaan di Kota Damansara, Selangor, Malaysia, sekitar pukul 17:51 waktu setempat, akhir pekan lalu.
Siraman air keras tersebut membuat Faisal mengalami luka bakar pada leher, bahu, tangan, dan dada. Serangan terhadap Faisal berselang tiga hari setelah perampokan di rumah Akhyar Rashid, sejawatnya di Timnas, di Terennganu. Akibat perampokan, Akhyar menderita luka.
Menurut Shahril, Faisal akan menjalani operasi lain. Kemampuan bergerak dan berbicaranya terkena dampak langsung air keras.
“Kami terkejut dan kecewa. Serangan semacam itu bisa terjadi di Malaysia. Perhatian saya juga tertuju kepada kesehatan mental pemain-pemain lain karena musim [kompetisi] baru dimulai Jumat,” kata Shahril.
Akibat serangan terhadap Faisal, pihak Selangor FC memperketat pengamanan bagi pemain, dan ofisial mereka. Polisi setempat juga terus berupaya mengungkap motif penyerangan terhadap Faisal.
“Investigasi terhadap motif serangan itu telah dilanjutkan. Dua orang tersangka telah ditahan,” kata Kepala Kepolisian Selangor Hussein Omar.
Sementara itu, Kepala Kepolisian Kuala Terengganu Azli Mohamad Noor memastikan perampokan yang dialami Akhyar tidak terkait dengan serangan terhadap Faisal.
Presiden Persatuan Sepak Bola Malaysia Hamidin Mohamad Amin mendesak para pesepak bola papan atas mengambil tindakan pencegahan demi keselamatan pribadi mereka. Langkah pencegahan itu termasuk menggunakan jasa pengawal pribadi. “Jika Anda pemain besar, Anda bisa mempertimbangkan apa yang sudah dilakukan para pesepak bola di luar negeri, yakni menggunakan pengawal pribadi,” kata Hamidin. (*)
Discussion about this post