Keerom, Jubi – Guru-guru Sekolah Dasar (SD) YPK Skopro, Distrik Arso Timur, Kabupaten Keerom, Papua, mengeluhkan minimnya tenaga pendidik serta kondisi fasilitas sekolah yang memprihatinkan. Mereka meminta Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Keerom untuk segera meninjau dan memperbaiki fasilitas belajar serta toilet sekolah yang rusak sejak enam tahun terakhir.
Keluhan ini disampaikan oleh Maikel Runggamusi, salah satu guru honorer SD YPK Skopro, saat ditemui di Kampung Skopro pada Rabu (27/11/2024).
“Sejak sekolah ini dibuka pada 2010, kami hanya memiliki dua guru honorer dan seorang kepala sekolah. Karena kekurangan tenaga pengajar, kami harus merangkap mengajar semua mata pelajaran. Namun, kondisi fasilitas sekolah juga sangat memprihatinkan,” ujar Runggamusi.
Ia menyoroti kerusakan toilet sekolah, termasuk tempat penampungan air dan kloset, yang tidak bisa digunakan. Akibatnya, para siswa terpaksa memanfaatkan rumah warga terdekat untuk buang air.
“WC sekolah sudah tidak bisa digunakan. Anak-anak harus pergi ke rumah warga atau bahkan pulang ke rumah sendiri untuk buang air. Hal ini mengganggu waktu belajar mereka,” tambahnya.
Menurut Runggamusi, sekolah dengan sekitar 60 murid ini sangat membutuhkan fasilitas WC yang memadai. Saat ini, siswa sering berebut menggunakan WC di rumah warga terdekat atau bahkan buang air besar sembarangan di hutan.
“Buang air di tempat terbuka tidak hanya mengganggu kesehatan, seperti risiko infeksi saluran pencernaan, tetapi juga melanggar kebijakan pemerintah tentang larangan buang air besar sembarangan (BABS). Kami sangat berharap Pemda Keerom segera mengambil tindakan,” jelasnya.
Kepala SD YPK Skopro, Siska Sagu, juga menyampaikan apresiasinya atas pelayanan listrik yang telah tersedia di Kampung Skopro. Namun, ia menyoroti belum adanya layanan air bersih permanen di sekolah maupun rumah warga.
“Kami hanya bergantung pada sumur bor yang sering macet saat musim kemarau. Pemerintah perlu menyediakan sumber air bersih permanen untuk memenuhi kebutuhan sekolah dan masyarakat Kampung Skopro secara keseluruhan,” kata Sagu.
Para guru dan masyarakat berharap Pemda Keerom segera melakukan tinjauan ke lokasi untuk melihat langsung kondisi sekolah dan mengambil langkah perbaikan demi kelancaran proses belajar-mengajar. (*)
Untuk melihat lebih banyak content JUBI TV, click here!