Jayapura, Jubi – Program Roots atau pencegahan perundungan dikembangkan dalam rangka upaya pencegahan dan penanganan kekerasan antar teman sebaya yang berfokus menciptakan iklim yang aman dan nyaman di sekolah.
Hal itu diungkapkan Kepala SMA Negeri 4 Jayapura, Anton Djoko Martono, usai membuka secara resmi sosialisasi Program Roots di aula SMA Negeri 4 Jayapura, Kamis (21/9/2023).
SMA Negeri 4 Jayapura menghadirkan fasilitator dari Dinas Pemberdayaan Perempuan, Pelindungan Anak, dan Keluarga Berencana Kota Jayapura, BPOM Jayapura, dan Unicef Kantor Perwakilan Papua dan Papua Barat.
“Sosialisasi Program Roots di dalamnya juga ada sekolah sehat, sekolah aman, dan sekolah ramah anak. Kami menghadirkan ketua-ketua OSIS [Organsiasi Siswa Intra Sekolah] SMA se-Kota Jayapura dan siswa-siswi SMA 4 Jayapura perwakilan dari kelas 10, 11, dan 12,” ujarnya.
Dijelaskannya, diselenggarakan sosialisasi Program Roots karena merupakan salah satu program sekolah dan juga implementasi dari salah satu siswa SMAN 4 Jayapura sebagai Duta SMA Nasional yang membuat program tentang sekolah bebas perundungan dan sekolah sehat.
“Kegiatan ini didukung oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Jayapura. Harapan ke depannya adalah siswa menjadi agen perubahan di sekolah agar terbebas dari perundungan,” jelasnya.
Wakil Kepala Sekolah Urusan Kesiswaan SMA Negeri 4 Jayapura, Widya Kusmayanti, mengatakan peserta sosialisasi Program Roots yang telah mendapatkan materi dapat menyebarkannya juga ke masing-masing sekolah.
“Harapannya setelah mendapatkan materi dari modul pembelajaran saat Roots, mereka akan mampu menjadi penggerak untuk menyebarluaskan pesan dan perilaku baik sebagai upaya-upaya pencegahan terjadinya perundungan atau kekerasan di sekolah,” ujarnya.
Selain itu, dilanjutkannya, sosialisasi Program Roots juga menambah wawasan siswa terkait sekolah aman, sekolah ramah anak, dan sekolah sehat dengan harapan dapat diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari baik di lingkungan sekolah maupun di lingkungan tempat tinggal masing-masing.
“Tim kesiswaan SMA Negeri 4 Jayapura jika ada peserta didik yang bermasalah terkait bullying dan lain sebagainya mereka akan melapor dan difasilitasi berjumpa dengan guru BK. Kalau tidak bisa diselesaikan berarti kami hadirkan orang tua,” jelasnya.
Duta SMA Nasional tahun 2023, Lantar Maulana Anugerah Daiva, mengatakan membuat satuan tugas atau satgas sekolah ramah anak, sekolah sehat, dan pencegahan perundungan atau bullying.
“Jadi, tugas dari ketua OSIS nanti akan membuat satgas di sekolah masing-masing untuk menciptakan sekolah yang anti bullying. Saya berharap satgas ini dapat bekerja maksimal guna mewujudkan sekolah yang aman dan nyaman,” ujarnya.
Didampingi Juara 1 IPB OSIS Fest 2023 yang juga merebut golden ticket, Muhammad Sheva Dzakwandika, Lantar berharap ke depannya satgas tersebut bekerja sama memperkuat koordinasi dan komunikasi supaya menciptakan sekolah ramah anak.
Pantauan Jubi, usai pelaksanaan sosialisasi Program Roots, baik kepala sekolah, guru, fasilitator, dan peserta didik membubuhkan tanda tangan di spanduk sebagai komitmen bersama untuk menciptakan sekolah ramah anak, aman, sehat, dan bebas perundungan di sekolah. (*)