Jayapura, Jubi- Dulu yang selalu mengurus asrama-asrama mahasiwa se tanah Jawa Timur, Tengah dan Barat serta Sulawesi Utara dan Selatan masih di bawah Biro Mental Spiritual Provinsi Papua. Tetapi sekarang semua ditangani oleh Biro Umum dan Protokol Setda Provinsi Papua.
Hal ini dikatakan Ellia Loupatty mantan Asisten I Setda Provinsi Papua kepada jubi.i di Kantor KONI Papua, Jumat (18/8/2023) pagi.
“Kalau saya melihat sebaiknya asrama asrama mahasiswa tetap diperhatikan dan jangan dijual. Karena ke depan pasti sangat mahal untuk biaya pemondokan terutama bagi mahasiswa program strata satu. Berbeda kalau mereka yang program pasca sarjana dan juga doktoral sudah punya pengalaman untuk mencari biaya kuliah,”kata Loupatty.
Dia tidak sependapat kalau asrama asrama sebaiknya untuk mahasiswa program pasca sarjana dan tingkat doktoral. “Apalagi kalau lokasi di Bandung yang sangat strategis dan tidak semua kampus ada di Jatinanggor masih ada pula kampus swasta lainnya di Kota Bandung sehingga asrama mahasiswa Papua Kamasan II harus diperhatikan dan diperbaiki,”katanya.
Loupatty juga menambahkan,sejak awal memang tidak sependapat dengan adanya asrama-asrama mahasiswa tingkat kabupaten. “Mestinya cukup asrama mahasiswa provinsi Papua Barat, Papua Tengah, Papua Selatan dan sebagainya. Tetapi sekarang sudah ada asrama tingkat kabupaten ya mau bilang ada semua sudah ada dibiayai masing-masing kabupaten di tanah Papua,”katanya.
Pantauan jurnalis jubi.id di Kota Bandung selama beberapa hari, 3-8 Agustus 2023 hampir sebagian besar kampus negeri berpindah ke Jatinanggor Sumedang, mulai dari Universitas Padjajaran (Unpad), Institut Teknologi Bandun(ITB) dan Institut Koperasi Indonesia (IKOPIN) dan Kampus IPDN Jatinanggor. Bisnis kuliner dan juga jasa penginapan sampai kost-kostan mahasiswa juga tumbuh subur di sana.
Meskipun masih ada kampus-kampus swasta lainnya di Kota Bandung, ITENAS, Unikom di kawasan Adipati Ukur, STIEB dan Uninus, Unpas dan Universitas Kristen Maranatha serta Universitas Katolik Parahiyangan Bandung.
Selanjutnya jurnalis jubi.id dari Kantor KONI Papua menuju ke Kantor Gubernur baru di Dok II pantai di lantai lima, lokasi Kantor Biro Umum dan Protokol, Jumat (18/08/2023) siang sekitar pukul 11,00 WIT.
Tetapi kepala Bidang maupun Kepala Biro Umum dan Protokol Provinsi Papua tidak berada di tempat. Hanya saja staf yang ditemui jubi.id di ruang Kantor Biro Umum dan Protokol menemani jubi ke ruang kerja tetapi pejabat dan kepala bidang tidak berada di tempat.
Salah seorang staf dari Biro Umum dan Protokol hanya bilang selama ini ada beberapa Ketua Asrama dari Manado dan juga dari wilayah lain datang ke Biro Umum dan Protokol. Selanjutnya dia mengantar jurnalis jubi.id untuk menemui pejabat Kepala Sub Bidang Sarana dan Prasarana Lazarus Markus Satya. “Sayang saat memasuki ruangan, stafnya bilang beliau tidak ini tidak ada,”katanya.
Harap maklum mungkin hari Jumat (18/8/2023) apalagi dalam suasana hari proklamasi RI ke 78 sehingga tidak bertugas atau mungkin ada urusan penting lain yang tidak bisa ditinggalkan.
Ketua Ikatan Mahasiswa se tanah Papua (IMASEPA) Bandung dan Jawa Barat Ketua IMASEPA-BJB, Fransiskus Iyai, dan mantan Ketua Asrama Mahasiswa kepada jubi.di di Bandung Minggu (6/8/2023) mengatakan sudah berkali-kali menyurati kepada Kepala Biro Umum dan Protokol Setda Provinsi Papua untuk penanganan nasib Asrama Mahasiswa Papua di Cilaki 59 Bandung tetapi tak pernah digubris apalagi membalas surat permohonan perbaikan.
Berbeda dengan pengalaman Nurdin Bariah selama masih menjadi pengurus Asrama Mahasiswa Papua Kamasan II di Bandung selama empat tahun selalu urusan dengan Pemerintah Provinsi Papua lancar terutama biaya rutin bagi biaya listrik dan air.
“Saya selama masih menjadi Ketua Asrama Mahasiswa Kamasan II era 1990 memasuki 2000, kami dapat bantuan dari Biro BinSos waktu itu. Berupa dana pemeliharaan sebesar Rp 625.000,- per bulan utk biaya listrik, air dan kebersihan,”katanya seraua menambahkan setiap bulan pengurus berikan laporan tentang penggunaan dana tersebut.
“Alhamdulilah selama kepengurusan saya, semua bantuan itu kepungurusan bantuan tersebut dapat melunasi tunggakan listrik dan air dari kepengurusan sebelumnya,”katanya seraya menambahkan selama kepengurusannya tidak ada lagi utang dan tunggakan pembayaran listrik dan air minum PDAM Bandung waktu itu.
Menanggapi upaya Ketua IMASEPA Bandung Jawa Barat yang telah berkali-kali menyurati ke Biro Umum Provinsi Papua dan mengancam hendak menjual asrama di lahan kelas satu Kota Bandung senilai 60 miliar sampai dengan 100 miliar.
Jack Kamasan Komboy yang juga anggota DPR Papua dari Komisi V yang menangani urusan Bidang Kesejahteraan dan Sosial Budaya menegaskan semua asrama mahasiswa di Pulau Jawa termasuk di Bandung Asrama Mahasiswa Kamasan II akan mendapat perhatian.
“Kita dengan tim akan turun meninjau keberadaan asrama asrama mahasiswa di sana. Tidak boleh dijual karena asrama mahasiswa itu asset milik negara,”kata Komboy kepada jubi.id usai menyaksikan pertandingan persahabatan Internasional antara kesebelasan Papua Indonesia Selection melawan Hekari United FC Papua Nugini di Stadion Lukas Enembe, Sabtu (19/82023). Hanya saja Jack Komboy tidak menentukan tanggal dan waktu berkunjung ke Asrama Mahasiswa Papua di Cilaki 59 Bandung.(*)