Jayapura, Jubi – Pemerintah Kabupaten atau Pemkab Kepulauan Yapen optimis dapat menurunkan angka stunting, yakni masalah gizi kronis akibat kurangnya asupan gizi dalam jangka waktu panjang sehingga menyebabkan terganggunya pertumbuhan anak.
“Rembuk Stunting merupakan program strategis nasional yang dicanangkan oleh Bapak Presiden Joko Widodo, sehingga tahun 2024 angka stunting dirgetkan turun berada di angka 14 persen,” ujar Penjabat Bupati Kepulauan Yapen, Cyfrianus Mambay, kepada Jubi, Rabu (21/6/2023).
Percepatan penurunan angka stunting di Kabupaten Kepulauan Yapen telah masuk tahap ketiga dan berjalan dengan lancar. Hal ini terbukti dengan semakin berkurangnya anak yang mengalami stunting.
“Pelaksanaan eliminasi program stunting mulai dari intervensi sampai hari ini sudah ada tiga distrik angkanya dinyatakan nol. Ini kemajuan dalam penanganan masalah ini,” ujarnya.
Stunting juga menjadi salah satu penyebab tinggi badan anak terhambat, sehingga lebih rendah dibandingkan anak-anak seusianya. Untuk itu, perlu kolaborasi dan sinergitas dalam penanganan masalah ini agar lahir dan tumbuh dengan sehat.
“Aksi pertama atau tahap pertama dilakukan pendataan untuk mengetahui posisi anak-anak yang mengalami risiko stunting by name by address. Kemudian bapak asuh anak stunting menangani anak-anak dengan memberikan asupan gizi selama 90 hari,” uangnya.
Cyfrianus Mambay berharap membuat kontrak kerja untuk penanganan percepatan penurunan angka stunting dengan sinergitas dan kolaborasi agar percepatan penanganannya dapat dilaksanakan dengan baik.
“Mari kita sama-sama bertanggung jawab untuk menjaga kesehatan anak sebagai tongkat estafet generasi emas yang disiapkan untuk membangun daerahnya dan siap bersaing dengan daerah lainnya,” katanya. (*)