Jayapura, Jubi – Ribuan orang terkena dampak kekeringan di Negara Federasi Mikronesia. Keempat negara bagian – Yap, Chuuk, Pohnpei dan Kosrae – semuanya mengalami cuaca yang lebih kering dari biasanya sejak Desember tahun lalu dan Dinas Cuaca Nasional AS memperkirakan keadaan akan memburuk akibat kondisi El Nino saat ini.
“Menurut Dana Anak-anak Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNICEF), masyarakat yang terkena dampak sangat membutuhkan makanan dan air,”demikian dikutip jubi dari rnz.co.nz, Senin (11/3/2024).
Kepala kantor lapangan UNICEF di Mikronesia, Cromwell Bacareza, mengatakan diperkirakan 16.000 orang – 40 persen di antaranya adalah anak-anak – sangat membutuhkan makanan.
Dia mengatakan kepada RNZ Pacific bahwa kondisi kekeringan parah di Pasifik Utara merupakan pengingat suram akan kerentanan iklim di negara-negara kepulauan kecil.
“Banyak keluarga yang kesulitan menyediakan nutrisi yang cukup bagi anak-anak mereka karena pertanian juga terkena dampaknya dan laporan bahwa kami menerima banyak lahan talas yang rusak karena kekeringan,” kata Bacareza.
“Ini bukan insiden yang terjadi satu kali saja, melainkan sebuah pengingat buruk bagi semua orang mengenai dampak perubahan iklim terhadap komunitas rentan, khususnya di negara-negara kepulauan kecil.
“Meningkatnya suhu, perubahan pola cuaca, dan semakin seringnya kejadian cuaca ekstrem berkontribusi terhadap parahnya kekeringan di wilayah tersebut.”
Bulan lalu, pemerintah pusat FSM mengatakan bahwa dengan bantuan mitranya, mereka telah memobilisasi pasokan bantuan darurat untuk masyarakat yang terkena dampak.
Pemerintah mengatakan telah mengirimkan lebih dari 13.500 peti air dan lebih dari 13.100 karung beras ke Pohnpei, Yap, dan Chuuk.
“Sebagai solidaritas dengan upaya bantuan FSM, Organisasi Internasional untuk Migrasi menyediakan 500 jerigen, 27 peralatan kebersihan, dan mengerahkan personel penilaian dengan unit reverse osmosis (RO) yang mampu memproduksi 360 liter per hari, yang didanai oleh USAID. UNICEF menyumbangkan 754 ember dan 587 perlengkapan cuci yang berisi perlengkapan sanitasi penting.:
Kapal Australia Reliant mengirimkan 116.000 liter air bersih untuk tanggap kekeringan di Pohnpei, sementara Penjaga Pantai AS membantu mengangkut pasokan bantuan dan unit RO ke Kapingamarangi dan Nukuoro,” kata Kantor Kepresidenan melalui pernyataan.(*)
Discussion about this post