Jayapura, Jubi – Perdana Menteri Kepulauan Solomon Manesseh Sogavare mengatakan meski memenangkan kursinya dengan tipis dan masih menjalankan kekuasaan atas keamanan di negara kepulauan Pasifik itu. Saat ini ia bersaing dengan partai-partai oposisi untuk membentuk pemerintahan setelah pemilu tidak menghasilkan pemenang yang jelas atau suara mayoritas di Parlemen Nasional Solomon.
“Hasil pemilu pada Rabu (17/4/2024) telah menunjukkan partai KAMI yang dipimpin Sogavare memenangkan 15 dari 50 kursi di parlemen nasional, dengan partai-partai oposisi besar memperoleh 20 kursi, dan partai-partai independen dan mikro menguasai 15 kursi,” demikian dikutip jubi dari https://www.rnz.co.nz, Kamis (25/4/2024).
Pemilu minggu lalu yang pertama sejak Sogavare membuat pakta keamanan dengan Tiongkok pada 2022, dan telah mengundang polisi Tiongkok ke kepulauan tersebut, sekaligus telah mendekatkan negara Kepulauan Pasifik itu ke Beijing.
Pemilu ini diawasi oleh Tiongkok, Amerika Serikat, dan negara tetangga Australia, karena potensi dampaknya terhadap keamanan regional.
Pemimpin partai Persatuan Peter Kenilorea Jr dan pemimpin Partai Aliansi Demokratik Rick Hou mengatakan kepada Reuters bahwa situasi berjalan lancar ketika lobi independen sedang dilakukan dalam perlombaan untuk mendapatkan 26 kursi yang diperlukan untuk membentuk pemerintahan.
Dalam sebuah wawancara dengan Tavuli News yang diterbitkan pada Rabu (24/4/2024), Sogavare mengatakan dia telah memenangkan kursinya di Choiseul Timur dengan ‘margin yang paling sempit’, yang ‘sangat mengecewakan dunia barat’.
Sogavare mengatakan dunia tertarik dengan hasil pemilu tersebut karena keputusan pemerintahnya pada 2019 untuk mengalihkan hubungan diplomatik dari Taiwan ke Tiongkok.
Selama periode lobi pasca pemilu untuk membentuk pemerintahan, dia tetap memegang kendali.
“Saya menjalankan kekuasaan eksekutif penuh dalam hal keamanan, jika menyangkut keselamatan negara ini, saya terus menjalankan negara ini,” katanya dalam wawancara tersebut, seraya menambahkan dia khawatir dengan kemungkinan kerusuhan.
Kerusuhan anti-pemerintah pada 2021 menyebabkan gedung-gedung dibakar di ibu kota Honiara yang mendorong Sogavare meminta bantuan polisi Australia dan juga disebut-sebut sebagai alasan kesepakatan kepolisian dengan Tiongkok enam bulan kemudian.
Polisi dan pejabat pemilu mengatakan sebagian besar proses pemilu berlangsung tenang dan pada Senin (21/4/2024) malam, Komisaris Kepolisian Kepulauan Solomon Mostyn Mangau mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa kepolisian adalah organisasi penegakan hukum netral yang tidak berafiliasi secara politik.
Polisi dan pasukan pertahanan dari Australia, Selandia Baru, Papua Nugini, dan Fiji membantu keamanan pemilu atas undangan pemerintah Sogavare.
Sogavare mengatakan partainya, KAMI, mendapat dukungan dari dua partai mikro, dan akan merayu pihak independen, dengan mengklaim bahwa partai-partai oposisi terpecah mengenai siapa yang akan mereka dukung sebagai perdana menteri.
“Ada persaingan besar di sisi lain, sesuatu akan rusak,” katanya.
Koalisi CARE yang terdiri dari Partai Demokrat Kepulauan Solomon pimpinan Matthew Wale, U4C, dan Partai Aliansi Demokratik pimpinan mantan Perdana Menteri Rick Hou memperoleh 13 kursi.
Partai United yang dipimpin Kenilorea Jr, yang mengatakan akan membatalkan pakta keamanan Tiongkok, memenangkan tujuh kursi dan dapat bergabung dengan CARE.
“Kami belum bergabung dengan CARE saat ini,” kata Kenilorea, Selasa (22/4/2024). “Kami mengupayakan perubahan dan akan menyelaraskan diri dengan kelompok-kelompok yang berpikiran sama dan juga berbagi hal yang sama,” ujarnya.
Sementara mantan pimpinan oposisi di Parlemen Nasional Solomon, Mathew Wale kepada tavulinews.com mengaku sudah terlalu lama berada di oposisi dan kemungkinan besar akan bergabung dengan partai lainnya, termasuk independen, untuk membentuk pemerintahan baru.
Berikut catatan jubi.id tentang para kandidat PM berikutnya di Pemerintahan Baru Kepulauan Solomon. Perdana Menteri Petahana Manasse Sogavare dengan Partai KAMI memperoleh 15 kursi.
Partai-partai oposisi besar di bawah kepemimpinan Mathew Wale yang tergabung dalam CARE telah memperoleh 20 kursi. Partai Aliansi Demokratik pimpinan mantan perdana menteri Rick Hou meraih 13 kursi. Kenilorea Jr putra Perdana Menteri Pertama Kepulauan Solomon Partai United memperoleh tujuh kursi di Parlemen Nasional.
Kesimpulannya, perolehan kursi di Parlemen Nasional Kepulauan Solomon tidak menghasilkan suara mayoritas dari 50 kursi di parlemen. Hal ini membuat lobi-lobi politik mulai digencarkan demi terbentuknya pemerintahan baru antara pro Beijing atau kembali membuka hubungan diplomatik dengan Taiwan dan negara negara Barat, terutama sekutu negara Pasifik, Australia dan Selandia Baru. (*)
Discussion about this post