Jayapura, Jubi – Pemerintah di wilayah otonomi Bougainville, Papua Nugini sedang melaksanakan program keterlibatan di wilayah yang terkena dampak Tambang Panguna.
Program itu rencananya untuk menjangkau masyarakat di Central Bougainville dan komunitas pemilik tanah Panguna yang oleh pemerintah digambarkan sebagai pemangku kepentingan yang penting dalam proses pembukaan kembali tambang.
“Pemerintah ingin menjelaskan alasan kembali menerbitkan izin eksplorasi pertambangan kepada Bougainville Copper Ltd (BCL),” demikian dikutip jubi.id dari https://www.rnz.co.nz, Rabu (17/4/2024).
Pada Januari 2024, pemerintah memberi BCL perpanjangan izin eksplorasi selama 5 tahun, EL01.
Pemerintah bertujuan untuk memperbaiki kesalahan informasi di masyarakat yang terkena dampak tambang.
Mereka ingin menekankan kaitan antara dorongan Bougainville untuk mencapai kemerdekaan dan perlunya hal ini didukung dengan basis ekonomi yang kuat dan sehat. Itulah sebabnya mereka mendorong agar tambang tersebut dibuka kembali.
Departemen Sumber Daya Mineral dan Energi Bougainville menyajikan analisis biaya-manfaat dari usulan proyek pembangunan kembali Panguna dan membandingkannya dengan bekas tambang Panguna.
Enam tahun lalu pemerintahan yang dipimpin John Momis sebelumnya telah menolak perpanjangan izin BCL yang mengakibatkan tindakan hukum yang sedang berlangsung. (*)
Discussion about this post