Jayapura, Jubi – Presiden AS, Joe Biden, akan menjamu para pemimpin dari negara-negara Kepulauan Pasifik di Washington, akhir September.
Rencananya Konferensi Tingkat Tinggi yang diprakarsai mengutip http://www.councilpacificaffairs.org menyebutkan bahwa Gedung Putih mengatakan KTT itu akan mencerminkan kerja sama Amerika Serikat yang memperluas dan memperdalam dalam isu-isu utama.
Isu-isu itu antara lain perubahan iklim, respons pandemic Covid-19, pemulihan ekonomi, keamanan maritim, perlindungan lingkungan, dan memajukan Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka.
Seorang pejabat administrasi mengatakan Pemerintahan Biden telah mengundang 12 negara Kepulauan Pasifik, termasuk Kepulauan Solomon, yang pada April lalu melanggar pakta keamanan dengan Tiongkok. Hal ini jelas telah meningkatkan kekhawatiran Washington tentang pengaruh Beijing yang semakin besar di wilayah Pasifik.
Delegasi yang akan diundang meliputi Negara Federasi Mikronesia, Kiribati, Papua Nugini, Vanuatu, Samoa, Tonga, dan Fiji diundang, serta Kepulauan Marshall, Nauru, Palau, dan Tuvalu, yang diperhitungkan Taiwan di antara 14 sekutu diplomatiknya.
AS belum mengundang Kepulauan Cook, Niue, Kaledonia Baru atau Polinesia Prancis.
Sebelumnya, Wakli Menteri Luar Negeri AS, Wendy Sherman, saat melakukan tur ke Pasifik juga telah mengkonfirmasi bahwa Presiden Biden “menantikan untuk menyambut” para pemimpin Pasifik ke Gedung Putih pada September, peristiwa yang bertepatan dengan minggu Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa.
Wendy Sherman menyebutkan pula para pemimpin Forum Kepulauan Pasifik akan bertemu dengan Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, ketika Washington bertujuan untuk mempercepat upaya diplomatiknya untuk melawan kehadiran Tiongkok di kawasan itu.
Awal Agustus lalu, Wendy Sherman dan putri Presiden Kennedy, Caroline Kennedy, hadir di Honiara merayakan 80 tahun perang Guadalcanal di Kepulauan Solomon. Sayangnya, Perdana Menteri Sogavare tidak ikut dan Menteri Parawisata Solomon Island yang hadir bersamaan wakil dari Pemerintah Jepang. (*)