Jayapura, Jubi – Kepala Polisi Bougainville Francis Tokura berharap dengan melibatkan pemuda dalam kegiatan yang bermakna akan menghentikan kekerasan di sekitar Buin.
Buin merupakan kota di Pulau Bougainville dan ibu kota Distrik Bougainville Selatan di Daerah Otonomi Bougainville, bagian timur Papua Nugini. Pulau ini berada di bagian utara Kepulauan Solomon, wilayah Melanesia di Samudera Pasifik Selatan.
“Pada akhir Maret terjadi kekerasan, meletus ketika faksi-faksi Me’ekamui bentrok di wilayah otonomi Papua Nugini di selatan,” demikian dikutip Jubi dari https://www.rnz.co.nz, Kamis (4/4/2024).
Me’ekamui cabang dari Tentara Revolusioner Bougainville yang berjuang untuk kemerdekaan wilayah tersebut dari PNG dalam perang saudara yang berlangsung selama sepuluh tahun pada era 1990-an.
Dalam konflik minggu lalu menyebabkan seorang pria terbunuh sehingga memicu pembalasan yang berujung pada hancurnya studio lokal New Dawn FM.
Tokura mengatakan dalam diskusi yang melibatkan polisi dan pejabat senior pemerintah pekan lalu, kelompok yang bertikai didorong untuk mengemukakan ide-ide agar generasi muda mereka tetap terlibat secara produktif.
“Kami berada di Buin bersama Menteri Kepolisian Bougainville, beberapa pegawai negeri senior, dan salah satu anggota daerah pemilihan dari pusat selatan Bougainville,” katanya.
“Kami pada dasarnya berada di sana untuk melihat bagaimana kami dapat mengatasi masalah khusus ini dan menghasilkan beberapa solusi untuk benar-benar menyelesaikan masalah dan membuat faksi-faksi melakukan diskusi meja bundar, jika mereka dapat diyakinkan,” tambahnya.
Tokura mengatakan kelompok-kelompok yang bertikai didorong untuk mengemukakan ide-ide agar generasi muda mereka tetap terlibat secara produktif.
“Berpegangan tangan, mereka melakukan sesuatu yang lebih bermakna di komunitas mereka, juga di keluarga mereka,” ujarnya.
“Memulai proyek adalah salah satu hal yang muncul dalam diskusi dan mencari cara, serta sarana untuk melibatkan generasi muda yang sedang naik daun,” tambahnya.
Dia mengatakan setelah pembicaraan sebuah tim telah dibentuk untuk menilai ide-ide, seperti pendidikan lebih lanjut, dan membuat rekomendasi untuk kemudian dipertimbangkan oleh pemerintah.
Nasib New Dawn FM
Bougainville memiliki jaringan penyiaran yang buruk sehingga hilangnya pemancar Buin akan terasa di sana.
“New Dawn FM sebenarnya telah membantu kami,” kata Tokura, seraya menambahkan, “Tidak hanya warga Bougainville, tetapi juga kepolisian Bougainville dan menyebarkan informasi dari Buka hingga Bougainville selatan melalui New Dawn Fm di Buin.”
Ia sangat prihatin dengan tingkat komunikasi yang dimiliki sekarang, karena New Dawn FM di Buin telah dibakar. “Saya sangat prihatin jika hal ini terjadi,” ujarnya.
Tokura menyampaikan polisi masih berusaha mencari tahu penyebab stasiun radio itu menjadi sasaran.
Konflik itu menyebabkan kerusakan dan pengelola New Dawn FM memindahkan peralatan penting pemancar yang hancur akibat studio dibakar.
Mengutip bougainville.typepad.com peralatan dan pengaturan New Dawn FM dilakukan pada 2016 dan ditugaskan pada 2017. Radio ini telah beroperasi sebagai layanan hanya untuk masyarakat Bougainville Selatan dari kota Buin, karena tidak memiliki sponsor di Buin.
Hanya sponsor di Buka, Port Moresby, Rabaul, dan Australia melalui ABC yang mendukung keseluruhan operasi New Dawn FM di seluruh Bougainville sejak New Dawn FM mulai beroperasi di Bougainville pada April 2008 setelah menguji transmisinya di Buka pada 2007.
Pemerintah Otonomo Bougainville (ABG) juga memberikan dukungan kepada departemen sponsor dan hibah dukungan untuk memenuhi biaya operasional Radio New Dawn FM.(*)
Discussion about this post