Jayapura, Jubi-Kasus pertikaian pertambangan di Provinsi Isabel Kepulauan Solomon, mengakibatkan hancurnya dan rusaknya properti keluarga di Kampung Jejevo. Hal ini membuat warga setempat akan menjalani persidangan baru.
Dikatakan, persidangan atas kasus mereka dimulai pada 2021 tetapi dihentikan setelah jaksa memanggil dua dari enam saksi mereka.
Hal ini disebabkan oleh meletusnya kerusuhan di Honiara pada 24 November 2021 yang berlangsung selama tiga hari serta diberlakukannya jam malam dan lockdown di ibu kota negara.
Permasalahan ini kemudian didaftarkan lagi untuk diadili tahun lalu, namun jaksa penuntut yang menangani masalah ini sedang mengambil cuti belajar.
Hakim yang mendengarkan persidangan, juga mengambil cuti belajar di luar negeri.
Oleh karena itu, tanggal persidangan baru akan ditetapkan di hadapan Hakim Utama Elma Veenah Rizzu Hilly.
Dia akan menetapkan tanggal persidangan, setelah dia mendengarkan konferensi pra-persidangan pada 3 Maret 2024.
Jaksa Polisi Elson Konle telah mengambil alih berkas tersebut dari rekannya Watson Akwai.
Polisi mendakwa para terdakwa sehubungan dengan tuduhan yang terjadi pada tanggal 8 Maret 2021 antara pukul 14.00 hingga 15.00 di Kampung Jejevo.
Komunitas Jejevo dan perusahaan keamanan yang menyediakan layanan keamanan untuk Sunshine Mining Company Limited, diduga telah memutuskan melalui dialog agar perusahaan tersebut menghentikan operasinya sambil menunggu keputusan pengadilan atas perselisihan mereka pada 12 April 2021.
Jaksa menuduh bahwa permintaan tersebut pada awalnya dihormati tetapi seminggu kemudian, perusahaan pertambangan tersebut diduga beroperasi kembali dan memicu kembali perselisihan mereka.
Masyarakat Jejevo diduga berhasil menguasai tiga drum bensin milik perusahaan tambang tersebut dengan keyakinan bahwa hal tersebut akan membuat perusahaan tersebut menghentikan operasinya.
Namun, diduga bahwa pada tanggal 8 Maret tahun ini, sekitar 20 pria termasuk lima terdakwa meninggalkan Furona menuju Jejevo dengan membawa senjata seperti pisau, tombak dan kapak.
Mereka diduga mendatangi dan menghancurkan sejumlah properti milik 13 kepala keluarga di Kampung Jejevo.
Mereka juga diduga mencuri harta benda tiga orang.
Nilai total properti yang dihancurkan adalah $350.000, sedangkan nilai total barang yang dicuri lebih dari $67.000. Pengacara swasta Lappy Hite dan pengacara dari Kantor Jaksa Penuntut Umum mewakili para terdakwa.(*)
Discussion about this post