Jayapura, Jubi – PM Fiji, Sitiveni Rabuka, dilaporkan mengungkapkan bahwa dia menghentikan perjalanan resmi Menteri Perempuan, Lynda Tabuya, karena ‘masalah yang belum diungkapkan’ yang dirahasiakan, hanya beberapa hari setelah dia mengatakan kepada Parlemen bahwa dia tidak menghadiri pertemuan tingkat tinggi PBB di New York karena dia memprioritaskan sidang parlemen.
“Tabuya, yang berada di tengah-tengah dugaan skandal seks dan narkoba, dicopot dari jabatan Wakil Pemimpin Aliansi Rakyat Rabuka dua pekan lalu setelah penyelidikan oleh partai yang berkuasa menemukan bahwa tuduhan terhadap dirinya menyebabkan kerusakan yang tidak dapat diperbaiki pada partai tersebut,” demikian dikutip Jubi dari rnz.co.nz, Selasa (19/3/2024).
Pekan lalu, The Fiji Times melaporkan bahwa Rabuka mengonfirmasi bahwa keputusannya [untuk menghentikan perjalanan ke luar negeri] didasarkan pada masalah yang tertunda seputar Tabuya].
“[Rabuka] tidak menjelaskan lebih jauh mengenai masalah yang tertunda namun dia menegaskan tidak menyetujui perjalanan ke Tabuya,” menurut laporan surat kabar tersebut.
Di Parlemen pekan lalu, menteri perempuan tersebut menyangkal klaim bahwa ia tidak menghadiri sidang ke-68 Komisi Status Perempuan di New York karena ia ‘memprioritaskan’ sidang parlemen.
“Saya tidak hadir di [Komisi Status Perempuan] karena saya mengutamakan Parlemen. Terima kasih kepada Yang Mulia Ketua yang telah menyampaikan permohonan tersebut, dan juga kepada Yang Terhormat Perdana Menteri yang telah memutuskannya,” ujarnya di DPR, Selasa pekan lalu.
Koordinator Pusat Krisis Perempuan Fiji, Shamima Ali, menyambut baik keputusan PM Fiji, Sitiveni Rabuka, mempertahankan Lynda Tabuya sebagai menteri Kabinet, dengan mengatakan ‘tidak ada bukti yang memberatkannya’ atas kesalahan apa pun. (*)
Discussion about this post