Jayapura, Jubi – Masyarakat Vanua Levu kini dapat mengharapkan kondisi jalan yang lebih baik karena Pemerintah Fiji dan Republik Rakyat Tiongkok telah menandatangani Nota Kesepahaman untuk meningkatkan akses terhadap sekolah, fasilitas kesehatan, bisnis, dan pasar di wilayah itu.
“Duta Besar Tiongkok, Zhou Jian, mengatakan proyek tersebut akan dimulai setelah studi kelayakan selesai bulan ini,” demikian dikutip Jubi dari https://www.fijivillage.com, Jumat (15/3/2024).
Ia mengatakan hal ini mencakup renovasi dan perluasan jalan sepanjang 82 kilometer serta pembangunan 22 jembatan yang akan menghubungkan 61 desa.
Jian mengatakan jalan tersebut akan mencakup akses untuk 15 sekolah dasar atau menengah dan tiga institusi pendidikan tinggi.
Duta Besar juga menyatakan bahwa setelah proyek ini selesai maka akan mendorong Fiji menuju pembangunan ekonomi dan sosial yang lebih besar.
Dia mengatakan bahwa selama bertahun-tahun Tiongkok telah menyumbangkan kendaraan, mesin pertanian, dan peralatan kantor, membantu membangun infrastruktur seperti rumah sakit, pembangkit listrik tenaga air, jalan, stadion dan jembatan, serta melaksanakan proyek bantuan seperti renovasi jaringan listrik pedesaan, yang sangat bermanfaat bagi masyarakat setempat.
Jian juga menyatakan bahwa Tiongkok akan terus mendukung Fiji di bidang-bidang tersebut.
Dikutip dari https://pina.com.fj yang menyebutkan Fiji telah menjalin kerja sama yang erat dengan Tiongkok di bidang ekonomi, perdagangan, dan perubahan iklim.
Reporter Global Times, Leng Shumei (GT), baru-baru ini mengadakan wawancara eksklusif dengan Duta Besar Tiongkok untuk Fiji Zhou Jian (Zhou).
Duta Besar Zhou memberikan gambaran rinci mengenai pencapaian kerja sama kedua belah pihak dan berbagi pendapatnya mengenai aktivitas provokatif AS di kawasan Pasifik Selatan yang menargetkan pengaruh Tiongkok yang semakin besar dan tindakan sembrono Jepang yang membuang air yang terkontaminasi nuklir Fukushima ke laut.
Disebutkan pada 2018 Fiji dan Tiongkok secara resmi menandatangani MOU kerja sama dalam kerangka BRI. Bisakah Anda menguraikan kemajuan dan pencapaian kerja sama BRI antara Fiji dan Tiongkok dalam beberapa tahun terakhir? Apa harapan Anda terhadap kerja sama masa depan antara kedua negara di bawah BRI?‘
Meskipun letak geografisnya jauh, Tiongkok dan Fiji memiliki kekuatan ekonomi yang saling melengkapi dan merupakan mitra alami untuk kerja sama. Sejak penandatanganan MoU kerja sama BRI pada tahun 2018, kerja sama ekonomi dan perdagangan kedua negara telah memasuki jalur cepat dan mencapai hasil yang bermanfaat. Hal ini terutama tercermin dalam tiga aspek.
Pertama, volume perdagangan kedua negara terus meningkat. Pada tahun 2022, volume perdagangan bilateral antara Tiongkok dan Fiji mencapai US$546 juta, meningkat 21 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Ekspor Tiongkok ke Fiji sebesar US$503 juta, meningkat 27,1 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Fiji telah menjadi mitra dagang terbesar kedua Tiongkok di kawasan Pasifik Selatan.
Kedua, kerja sama ekonomi dan perdagangan semakin mendalam. Saat ini, banyak perusahaan Tiongkok yang berinvestasi dan memulai bisnis di Fiji, meliputi pembangunan infrastruktur, sumber daya mineral, manufaktur, perdagangan, dan bidang lainnya. Mereka telah berpartisipasi dalam pembangunan banyak proyek infrastruktur penting seperti jalan, jembatan, bandara, pelabuhan, dan perumahan, memainkan peran penting dalam mendorong pertumbuhan ekonomi Fiji dan meningkatkan penghidupan masyarakat setempat.
Ketiga, efektivitas bantuan Tiongkok sangat luar biasa. Selama beberapa tahun terakhir, Tiongkok telah memberikan bantuan yang ditargetkan kepada Fiji, terutama proyek Pusat Demonstrasi Teknologi Juncao (Juncao adalah jenis rumput tertentu yang ditemukan oleh ilmuwan Tiongkok) dan Proyek Pengembangan Pertanian di Vanua Levu. Kedua proyek ini bertujuan untuk membantu Fiji meningkatkan ketahanan pangan, mengatasi perubahan iklim dan mengurangi kemiskinan, dan telah menjadi contoh sukses kerja sama BRI Tiongkok-Fiji. (*)
Discussion about this post