Jayapura, Jubi- Meteorologi Tonga telah mengumumkan kekeringan di pulau Tongatapu dan ‘Eua, dengan peringatan untuk Niuafo’ou dan Niuatoputapu, serta peringatan untuk Ha’apai dan Vava’u bulan ini.
Defisit hujan diperkirakan akan terjadi dalam beberapa bulan mendatang karena dampak El Niño yang terjadi di seluruh wilayah.
Dalam tiga bulan terakhir, curah hujan di Tongatapu berada di bawah rata-rata.
“Media lokal melaporkan, hingga bulan Desember, Tongatapu, Vava’u, Ha’apai, dan ‘Eua diperkirakan akan mengalami penurunan curah hujan 30 persen dibandingkan biasanya. Niuafo’ou dan Niuatoputapu diperkirakan menerima 20 persen lebih sedikit,”demikian dikutip jubi.id dari rnz.co.nz, Jumat (6/10/2023)
Masyarakat diimbau untuk menggunakan air hujan dan air ledeng secara efisien, guna menghemat persediaan.
Peringatan El Niño di Tonga terus berlanjut, dengan kemungkinan terjadinya El Niño pada periode September hingga Desember, karena kriteria peringatan telah terpenuhi. Pada tahun-tahun sebelumnya, ketika kriteria Waspada El Niño telah dipenuhi, kejadian El Niño telah berkembang sekitar 70 persen.
Suhu permukaan laut (SST) di wilayah tropis Pasifik melebihi ambang batas El Niño, dan model iklim menunjukkan bahwa suhu tersebut kemungkinan akan terus berlanjut setidaknya hingga awal tahun 2024.
Pada bulan Juli, Organisasi Meteorologi Dunia mengumumkan timbulnya kondisi El Niño di kawasan tropis Pasifik, untuk pertama kalinya dalam tujuh tahun. Hal ini membuka kemungkinan terjadinya lonjakan suhu global dan gangguan cuaca serta pola iklim.
Pada bulan September, Vanuatu mendeklarasikan peristiwa cuaca El Niño di negara tersebut. Menurut Departemen Meteorologi dan Geo-Bahaya Vanuatu, masyarakat diperkirakan akan mengalami kondisi yang lebih kering dalam beberapa bulan mendatang, selama peristiwa tersebut terjadi.(*)