Jayapura, Jubi – Para pemantau pemilihan umum atau pemilu dari berbagai negara yang sempat dikerahkan ke Tanna dan Santo telah kembali ke Port Vila, ibukota Vanuatu, pada Jumat (14/10/2022). Di antara para pemantau pemilu internasional yang mamantau pelaksanaan pemilu Vanuatu itu terdapat mantan Perdana Menteri Australia, Michael McCormack yang memantau pemungutan suara di Tanna, dan anggota parlemen Australia, Sam Lim yang memantau pemilu di Santo.
Para pemantau pemilu internasional juga melakukan pemantauan pelaksanaan pemilu di Malekula dan Pentakosta. The Vanuatu Daily Post melansir para pemantau pemilu internasional itu diharapkan tiba di Port Vila pada Sabtu (15/10/2022).
Secara total, terdapat 49 pemantau regional dan internasional yang mengamati dan memantau pelaksanaan pemilu di Port Vila, Efate, Tanna, Malekula dan Santo. Mereka akan melaporkan hasil pengamatan mereka kepada Komisi Pemilihan Umum (KPU) Vanuatu.
Pemilu di Vanuatu diwarnai dugaan bahwa beberapa kandidat di daerah pemilihan Port Vila telah membeli suara. Sumber terpercaya mengatakan kepada The Vanuatu Daily Post bahwa kandidat tertentu menawarkan sejumlah uang jika seseorang mengajukan daftar seratus pemilih.
Sebuah sumber menyebutkan uang senilai 50.000 Vatu Vanuatu (setara Rp6.350.000) akan diberikan orang yang bisa membawa 100 nama pemilih yang memenuhi syarat.
Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU), Vanuatu Edward Kaltamat menegaskan tindakan merupakan praktik korupsi dan melanggar hak konstitusional pemilih untuk memilih calonnya. Kaltamat mengatakan praktik jual-beli suara memaksa pemilih untuk mendukung kandidat yang berbeda, bukan kandidat pilihan mereka. “Kami menginginkan pemilu yang adil dan transparan,” tegas Kaltamat.
Sumber dari polisi mengatakan tuduhan seperti itu serius. Polisi menyatakan orang harus melapor ke polisi jika mereka didekati dengan tawaran seperti itu.
The Vanuatu Daily Post telah menerima informasi bahwa ada juga tuduhan serupa di daerah pemilihan selain Port Vila. Tuduhan suap itu bukan tuduhan pertama yang muncul menjelang pemilihan umum di Vanuatu.(*)