Jayapura, Jubi- Meskipun mengidentifikasi perubahan iklim sebagai ancaman utama terhadap kelangsungan hidup dan identitas Pasifik, Perdana Menteri Fiji, Sitiveni Rabuka mengatakan umat manusia berada pada titik puncaknya.
“Saat berbicara dengan para pemimpin dunia pada KTT Pemimpin COP28 di Dubai, Rabuka juga menekankan perlunya tindakan mendesak dan transformatif untuk memerangi krisis iklim yang semakin meningkat.”demikian dikutip jubi dari fijivillage.com, Minggu (3/12/2023).
Ia mengatakan COP28 diakui sebagai momentum penting bagi umat manusia dan menuntut upaya kolektif untuk merespons secara efektif tantangan-tantangan iklim yang mendesak.
Rabuka menekankan pentingnya bertindak secepatnya, dan menyatakan bahwa kegagalan dalam melakukan hal tersebut pasti akan mengakibatkan melampaui batas suhu 1,5 derajat Celsius, sebuah ambang batas yang dianggap penting bagi kelangsungan hidup negara-negara Pasifik.
Saat merenungkan partisipasinya dalam KTT Bumi Rio yang pertama pada 1992 sebagai Perdana Menteri, Rabuka mengungkapkan kekecewaannya atas kurangnya kemajuan yang dicapai selama 28 tahun terakhir.
Rabuka mengatakan emisi, yang merupakan metrik inti untuk mengevaluasi krisis iklim, telah meningkat secara dramatis, sehingga menimbulkan ancaman besar terhadap keberlanjutan dan kesejahteraan global.
Ia mengatakan laju emisi merupakan metrik inti yang perlu diperhatikan dan ditanggapi, serta berfungsi sebagai detak jantung bumi, dan responsnya bergantung pada kemampuan untuk membatasi metrik penting ini.
Ia menambahkan, penggandaan pendanaan adaptasi pada 2025 akan mencerminkan dedikasi untuk membangun ketahanan dalam menghadapi perubahan iklim, khususnya bagi komunitas yang paling rentan.
Para ahli memperkirakan bahwa dibutuhkan lebih dari US$4 triliun setiap tahunnya pada 2030 untuk mengelola dampak perubahan iklim dan memobilisasi pendanaan dan investasi demi masa depan yang berkelanjutan.
Rabuka menambahkan bahwa kita berada di sebuah jurang yang dalam, tindakan mereka saat ini akan menentukan masa depan suatu bangsa, dan keputusan yang berani serta komitmen yang teguh diperlukan untuk menjaga planet kita.(*)
Untuk melihat lebih banyak content JUBI TV, click here!