Jayapura, Jubi- ” Jangan gunakan militer untuk pertempuran politik apa pun karena itu tidak konstitusional. Pihak militer menaruh kepercayaan kepada proses pemilihan umum di Fiji dan tidak akan terlibat”.
Hal ini dikatakan Komandan Militer Republik Fiji Ro Jone Kalouniwai, saat diwawancarai secara ekslusif oleh FBC News, Jumat (16/12/2022) di Suva, Fiji.
Komandan Militer Republik Fiji Ro Jone Kalouniwai menanggapi seruan yang dibuat oleh pemimpin Aliansi Rakyat, Sitiveni Rabuka, untuk intervensi militer dalam proses pemilihan.
Rabuka, kemarin mengatakan mengajukan petisi kepada Komandan RFMF, Presiden, dan Pengawas Pemilu sehubungan dengan kesalahan yang terjadi Rabu (14/12/2022) malam selama rilis hasil sementara.
Kemudian Gereja Metodis juga menulis surat kepada Presiden dan militer mengenai masalah itu.
Kalouniwai mengatakan RFMF sebagai lembaga akan menaruh kepercayaannya pada proses Pemilu dan tidak terlibat.
Dia mengatakan ingin meyakinkan rakyat Fiji bahwa RFMF tidak akan menanggapi desakan Rabuka atau partai politik mana pun. “Mereka campur tangan di bawah tanggung jawab kami dari Bagian 131. 2. UUD 2013,”katanya.
Komandan RFMF mengatakan tanggung jawab konstitusional RFMF berdasarkan bagian 131.2 tidak mengacu pada campur tangan atau terlibat dengan proses pemilihan atau pengelolaan pemungutan suara atau penghitungan suara dengan bantuan militer.
Dia menambahkan dengan demikian RFMF akan menyerahkannya di tangan yang baik dari mereka yang bertanggung jawab atas proses pemilihan di bawah konstitusi 2013.
Kalouniwai mengatakan konstitusi 2013, memang menyediakan mekanisme di mana partai-partai dapat mencari ganti rugi atau menantang hasil pemilu.
Ia mendesak setiap sengketa dengan mengacu pada proses pemilihan dirujuk ke Pengawas Pemilu, Komisi Pemilihan Umum dan Pengadilan Pengembalian yang Disengketakan.
Kalouniwai mengatakan ini adalah berbagai organisasi yang menangani semua masalah Pemilu. Bukan militer.(*)