Jayapura, Jubi – Sejumlah 374 atlet Papua telah meraih “tiket” untuk berkompetisi dalam Pekan Olahraga Nasional atau PON XXI Aceh – Sumatera Utara. Komite Olahraga Nasional Indonesia atau KONI Papua menjamin akan memberangkatkan semua atlet Papua yang telah lolos PON XXI itu, terlepas dari berapa kucuran anggaran Pemerintah Provinsi Papua untuk Kontingen PON Papua.
Hal itu dinyatakan Sekretaris Umum KONI Papua, George Weyasu menanggapi kemungkinan kurangnya nominal hibah Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua bagi Kontingen PON Papua. Menurutnya, berapa pun nilai nominal hibah Pemprov Papua kepada Kontingen PON Papua, KONI Papua tidak mungkin memangkas jumlah atlet yang diberangkatkan ke PON XXI.
“[Pemangkasan] itu tidak mungkin dilakukan, karena PON itu adalah ajang bergengsi nasional [yang hanya bisa diikuti oleh atlet yang sudah lolos kualifikasi PON]. Para atlet sudah melalui proses dari daerah, ikut babak kualifikasi, lalu lolos dan berhak ikut PON. Dengan dana yang minimal [sekalipun], tidak mungkin kami mengurangi jumlah atlet,” kata Weyasu.
Menurut Weyasu, setiap organisasi induk cabang olahraga yang telah meloloskan atlet Papua ke PON XXI Aceh – Sumatera Utara akan bersiasat agar berhemat. Salah satu cara yang akan ditempuh adalah mengatur jadwal keberangkatan dan waktu transit dari masing-masing atlet dan ofisial Papua ke Aceh dan Sumatera Utara.
“Menyiasati minimnya anggaran, kami harus [mengatur] waktu transit dari Jayapura ke Jakarta, dan [dari] Jakarta ke Medan [ataupun] Aceh, sehingga [kami] tidak keluar banyak biaya. Kami juga bisa batasi dari sisi transportasi. Kami tidak harus menumpang pesawat dengan tiket yang mahal, sehingga [dengan] dana yang terbatas tetap bisa memberangkatkan semua atlet ke PON XXI,” sebutnya.
Weyasu berharap Pemerintah Provinsi Papua bisa segera mengumumkan berapa sebenarnya nilai anggaran yang akan dikucurkan bagi Kontingen PON Papua. Ia berharap hasil itu dipastikan sebelum KONI Papua mengikuti pertemuan tahap akhir pendaftaran Kontingen PON Papua pada 8 Agustus 2024.
“Harus ada kepastian dari pemerintah soal berapa nilai [anggaran yang dikucurkan]. Untuk itu harus dari pemerintah daerah mengumumkan dana hibah atau bantuan pemerintah untuk [Kontingen] PON [Papua], supaya kami bisa menyampaikan hal itu ke [organisasi induk masing-masing] cabang olahraga,” katanya.
Segera bentuk Kontingen PON Papua
Ketidakjelasan anggaran Kontingen PON Papua bukan satu-satunya masalah yang dihadapi KONI Papua. Kendati 374 atlet Papua yang telah lolos kualifikasi PON XXI Aceh – Sumatera Utara telah diumumkan KONI Pusat, dan Upacara Pembukaan PON XXI akan digelar 60 hari lagi, Pemerintah Provinsi Papua belum juga menunjuk Ketua Kontingen (Chief de Mission/CdM) PON Papua.
Dengan kata lain, meskipun nama 374 atlet yang akan diberangkatkan ke PON XXI sudah pasti, namun Kontingen PON Papua belum resmi terbentuk. “[Pembentukan kontingen] sudah sangat terlambat. [seharusnya] tiga bulan sebelum PON,” kata Weyasu.
Ia mengingatkan pada 8 Agustus 2024 Kontingen PON Papua harus membayar kontribusi akomodasi kepada Panitia Besar PON XXI Aceh – Sumatera Utara. Selain itu, Kontingen PON Papua harus mengikuti Delegation Registration Meeting (DRM) untuk menetapkan atlet dan ofisial yang akan mengikuti PON XXI.
Atlet Papua dari sejumlah cabang olahraga bahkan harus tiba di Aceh dan Sumatera Utara pada 26 Agustus 2024, karena harus mengikuti babak penyisihan yang digelar lebih awal dari Upacara Pembukaan PON XXI.
“Kami nanti akan mulai datang ke sana pada tanggal 26 Agustus. Pada tanggal 28 dan 30 Agustus sudah ada yang mulai bertanding, [khususnya] cabang olahraga beregu. Itu berarti satu minggu sebelum tanggal 26 Agustus kami sudah harus [berangkat] ke Jakarta,” jelasnya.
Desakan cabang olahraga
Sejumlah organisasi induk cabang olahraga menyambut baik jaminan KONI Papua untuk memberangkatkan 374 atlet yang telah lolos kualifikasi PON XXI. Namun, mereka juga mendesak Pemerintah Provinsi Papua segera menunjuk Ketua Kontingen PON Papua dan segera melantik kontingen itu, mengingat waktu pelaksanaan PON XXI yang kian mendekat.
Pelatih Tim Muaythai PON Papua, Dony Ayorbaba menyebut komitmen KONI Papua untuk memberangkatkan seluruh atlet yang telah lolos kualifikasi PON XXI. “Kami sampaikan terima kasih kepada KONI Papua yang akan tetap memberangkatkan kami semua. Semoga [semua atlet] akan maksimal dan akan berikan yang terbaik bagi Tanah Papua yang kita cintai,” kata Ayorbaba.
Ketua Pengurus Provinsi Persatuan Olahraga Sepatu Roda Indonesia (Porserosi) Papua, Jefri Abel juga menyambut baik keputusan KONI tersebut. Ia mengaku organisasi induk cabang olahraga di Papua pasti akan mengikuti apapun keputusan KONI Papua.
“Kami Porserosi tetap mengikuti saja petunjuk dan arahan KONI, karena kiblat kami di sana. Jadi apa yang KONI putuskan dan arahkan kami tetap akan mengikuti,” kata Jefri.
Ayorbaba maupun Jefri mendukung permintaan KONI Papua kepada Pemerintah Provinsi Papua untuk segera memastikan nilai kucuran anggaran bagi Kontingen PON Papua, dan segera meresmikan Kontingen PON Papua.
“Sekarang ini sudah saatnya Penjabat Gubernur Papua menunjuk Ketua Kontingen PON Papua, dan membentuk Kontingen PON Papua yang akan berlaga di PON XXI nanti. Ada banyak hal yang harus dipersiapkan menuju [kompetisi] PON. Tim Muay Thai PON Papua akan mulai bertanding tanggal 5 September, kurang lebih 58 hari lagi,” ujar Ayorbaba. (*)