Jayapura, Jubi – Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Provinsi Papua telah menggelar Focus Group Disscussion (FGD) pembentukan Papua sebagai Pusat Olahraga Melanesia di Indonesia.
FGD yang berlangsung di Aula Wisma Atlet Mandala, Kota Jayapura, Jumat (28/4/2023) ini melibatkan akademisi, dewan adat, pemerintah, pihak keamanan, mantan atlet, dan BP3OKP RI-Provinsi Papua.
FGD ini digelar untuk membahas pembentukan Papua sebagai pusat olahraga Melanesia atau Melanesia Sport Centre. Hal itu dicetuskan untuk memanfaatkan venue-venue eks Pekan Olahraga Nasional (PON) XX, mengembangkan atlet-atlet Papua dan juga menjadikan Papua sebagai beranda Indonesia Timur di Kawasan Pasifik.
Ketua Umum KONI Papua, Kenius Kogoya mengatakan FGD pembentukan Papua sebagai pusat olahraga Melanesia merupakan sebuah gagasan atau ide pihaknya karena Papua dari segi sarana dan prasarana sudah sangat siap dan juga memiliki SDM yang sudah sangat siap.
“Kita tidak mau kemudian program besar yang sudah diturunkan sewaktu PON XX sarana yang sudah dibangun dengan anggaran yang tidak sedikit itu jangan menjadi mubazir, tetapi ada iven-iven yang kami laksanakan dalam perhelatan olahraga baik itu tingkat regional maupun internasional,” kata Kenius kepada wartawan.
Hasil rekomendasi FGD telah disampaikan kepada BP3OKP untuk diteruskan ke tingkat pusat juga menindaklanjuti pertemuan KONI Papua dan Kementerian Luar Negeri melalui Direktur Pasific-Oceania.
Menurut mereka, olahraga selain menjadi sarana untuk mempererat hubungan diplomasi juga untuk membangun dan juga mempersatukan. Olahraga juga memberikan stimulus tumbuhnya rasa nasionalisme bangsa melalui ajang seperti PON.
“Kami melihat olahraga menjadi salah satu yang sangat penting untuk kita gelorakan di Tanah Papua. Ini yang menjadi tujuan kami supaya kami mendapat porsi dan skala prioritas untuk bagaimana melihat Papua dalam konteks jendela olahraga,” ujarnya.
Anggota BP3OKP RI-Provinsi Papua, Pdt Albert Yoku menyatakan, pihaknya akan bergerak membangun Papua di atas berbagai progres dan perencanaan yang dikerjakan oleh semua lembaga pemerintah, swasta maupun lembaga olahraga seperti KONI.
“Jadi apa yang direncanakan oleh KONI Papua itu akan menjadi masukan yang sangat berguna dan sangat strategis untuk dapat dirapatkan oleh BP3OKP di Jakarta, sehingga rekomendasi dalam FGD ini saya nyatakan sebagai dokumen resmi yang secara de facto de jure-nya itu sudah sangat benar,” katanya.
“Sehingga dokumennya ini sudah sangat sah dan akan saya bawa ke Jakarta. Terima kasih kepada Ketum KONI Papua dan jajarannya yang sudah memikirkan hal ini. Sesuai dengan rencana yang disampaikan sesudah FGD lokal ini akan ada FGD di tingkat pusat, nah kami akan memfasilitasinya sebab ini kan jadwal yang diprogramkan oleh KONI Papua,” pungkasnya.
Berikut lima poin hasil rekomendasi FGD Papua sebagai Pusat Olahraga Melanesia di Indonesia:
1. Seluruh peserta FGD lokal Papua, menyetujui dan mendorong pembentukan Papua sebagai pusat olahraga Melanesia di Indonesia.
2. Pemerintah Pusat melalui Badan Pengarah Percepatan Pembangunan Otonomi Khusus Papua atau BP3OKP perlu memberikan dukungan penuh dalam pembentukan Papua sebagai pusat olahraga Melanesia di Indonesia dengan lima provinsi lainnya di Tanah Papua (Papua Barat, Papua Barat Daya, Papua Tengah, Papua Pegunungan, dan Papua Selatan).
3. Dukungan Pemerintah Pusat melalui Kementerian / Lembaga dan Pemerintah Daerah di Tanah Papua, sangat diperlukan dalam proses percepatan pembentukan Papua sebagai pusat olahraga Melanesia di Indonesia.
4. Kementerian Luar Negeri melalui direktur Pasific-Oceania segera memfasilitasi Pemda Provinsi Papua dan KONI Papua untuk melaksanakan pembahasan FGD Pembentukan Papua sebagai pusat olahraga Melanesia di Indonesia di tingkat pusat.
5. Pemerintah pusat perlu memberikan dukungan pendanaan bagi pengembangan olahraga di Tanah Papua melalui pusat olahraga Melanesia.
Surat rekomendasi ini ditandatangani oleh Ketum KONI Papua Kenius Kogoya, Anggota BP3OKP RI – Provinsi Papua Pdt Albert Yoku, Akademisi Uncen Profesor Saharuddin Ita, Dewan Adat Papua Hendrik Yarisetouw, Mantan atlet senior Papua Benyamin Jensenem, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Papua Amelia Ondikeleuw. (*)