Jayapura, Jubi – Atlet National Paralympic Committee Indonesia atau NPCI Provinsi Papua tampil mengesankan pada cabang olahraga judo tuna netra ASEAN Para Games atau APG XII di Kamboja hingga hari kelima, Rabu (7/6/2023).
Lima atlet judo tuna netra NPCI Papua yang memperkuat kontingen Indonesia sukses mempersembahkan enam medali emas, dan satu medali perak.
Junaedi menyumbangkan dua medali emas dari kelas beregu putra dan J1 -60 kg perorangan. Novia Larasati juga dua medali emas dari kelas beregu putri dan J1 -48 kg perorangan. Diikuti Yovan Rate Azis dari kelas J2 -60 kg putra, dan Scolastika Nadya Valentine dari kelas J2 -48 kg putri.
Sementara satu medali perak disumbangkan oleh Nurul Fadilah dari kelas J2 -57 kg.
Sumbangsih enam medali emas dan satu perak atlet NPCI Papua tersebut membuat tim judo tuna netra Indonesia memuncaki klasemen juara umum dengan raihan 11 emas, dan lima perak.
Ketua Umum NPCI Provinsi Papua, H. Jaya Kusuma mengapresiasi prestasi yang sudah ditorehkan para atletnya. Prestasi ini menurutnya buah kerja keras dari pemusatan latihan nasional (pelatnas) yang sudah digembleng di Solo, Jawa Tengah, sejak berapa bulan lalu.
“Ini merupakan pencapaian luar biasa, mereka (atlet) judo kita semuanya bisa meraih medali, bahkan Junaedi bisa dapatkan dua medali emas. Ini berkat kerja keras, disiplin dan tidak kalah dari kontingen lainnya di APG Kamboja,” kata Jaya Kusuma.
Sementara, pelatih kepala Judo tuna netra Indonesia, Imam Kuncoro memuji perjuangan atlet yang tampil habis-habisan tanpa kenal lelah. Ia akui saat ini para atletnya telah memuncaki klasemen perolehan medali. Di mana ia sangat optimis bisa meraih juara umum.
“Valentine tampil tanpa beban dan sangat bagus. Dia ini baru saja bergabung di pelatnas untuk persiapan Kamboja. Hasilnya, Valentine yang sebelumnya kami prediksi dapat perak, malah melesat ke atas dapat emas,” ujarnya.
Dia menilai, pejudo dari Malaysia, Thailand dan Vietnam semakin berkembang. Hal ini akan menjadi sinyal kuning bagi blind judo Indonesia dalam penyelenggaraan APG Thailand mendatang.
“Dua atlet Malaysia memiliki potensi akan menyulitkan Indonesia di Thailand mendatang. Salah satunya yang mengalahkan Sahrul ini mainnya cukup bagus, harus kami waspadai dan antisipasi untuk ke depannya,” sebutnya. (*)