Jayapura, Jubi – Persipura Jayapura, Papua akan menghadapi Sulut United dalam laga pekan ketiga kompetisi Liga 2 wilayah timur pada Sabtu (10/9/22) mendatang di Stadion Klabat, Kota Manado.
Laga tersebut akan menjadi perjumpaan pertama Persipura dengan klub asal Sulawesi Utara selama 14 tahun.
Catatan perjalanan Persipura di kompetisi tertinggi sepak bola Indonesia tak lepas dari duel-duel bergengsi dengan klub-klub asal Bumi Nyiur Melambai, julukan Sulawesi Utara. Duel tersebut sudah berlangsung sejak lama, mulai dari kompetisi Liga Indonesia (Ligina) hingga Liga Super Indonesia, 1995/1996 hingga 2007.
Pertemuan pertama Persipura di kompetisi tertinggi sepak bola Indonesia dengan klub asal Sulawesi Utara terjadi pada Divisi Utama Ligina II 1995/1996. Ketika itu, Persma Manado hadir sebagai klub promosi untuk pertama kalinya. Meski begitu, Persma jadi lawan yang selalu menyulitkan Persipura.
Persma bukan jadi lawan yang mudah bagi Persipura meski berstatus tim debutan. Dua laga di pertemuan pertama itu berakhir dengan imbang 0-0 di Stadion Mandala dan dimenangkan Persma 2-0 di Klabat.
Musim berikutnya, 1996/1997, kedua tim lagi-lagi bermain imbang tanpa gol, dan di leg kedua dimenangkan Persipura dengan tiga gol tanpa balas. Sayang, di musim berikutnya, 1997/1998, kompetisi harus tertunda karena badai krisis moneter yang melanda Indonesia.
Pada Ligina V musim 1998/1999, kedua tim kembali bertemu di wilayah timur dan kembali saling membalas kekuatan. Persipura menang di putaran pertama dengan skor 3-0, dan Persma menang di putaran kedua dengan skor 3-1. Setahun berikutnya, 1999/2000, pertemuan kedua tim didominasi oleh Persipura dengan dua kemenangan sekaligus, 1-0 dan 2-3.
Liga Indonesia ke-VII, 2000/2001, Persma Manado memenangkan laga pertemuan pertama atas Persipura dengan skor 2-0, sebelum dibalas oleh Persipura di Stadion Mandala dengan skor 2-1. Di musim itu pula, Persma terdegradasi untuk pertama kalinya.
Tim Mutiara Hitam kembali mendapatkan lawan dari Bumi Nyiur Melambai pada kompetisi Liga Djarum Indonesia 2005. Dua klub sekaligus, Persmin Minahasa dan Persibom Bolaang Mongondow. Di pertemuan perdana itu, Persipura mengalahkan Persmin dengan skor 1-0 dan Persibom 3-0. Di putaran kedua, Persipura imbang 1-1 kontra Persmin dan imbang tanpa gol dengan Persibom.
Semusim berikutnya, tahun 2006, Persmin dan Persibom menjelma jadi kekuatan baru di Indonesia Timur. Dua klub itu mampu mengalahkan Persipura pada putaran pertama. Keduanya menang atas Persipura dengan skor yang sama, 2-1.
Putaran kedua di Stadion Mandala, Persmin kalah 2-3 dan Persibom imbang tanpa gol. Di musim itu, Persmin membuat kejutan melaju ke babak semifinal untuk pertama kalinya. Sementara Persipura finis di peringkat ke-8 wilayah timur.
Liga Indonesia 2007, wakil Sulawesi Utara bertambah setelah Persma Manado kembali promosi ke kasta tertinggi. Persipura mengalahkan Persma dua leg sekaligus, 1-2 dan 5-0. Persipura vs Persibom berakhir imbang 1-1 di putaran pertama, dan Persipura menang 2-0 di putaran kedua.
Sementara lawan Persmin, Persipura kalah 0-1 di putaran pertama dan bermain imbang tanpa gol di putaran kedua.
Turun Kasta
Ironisnya, musim tersebut menjadi yang terakhir kalinya bagi Persipura bertemu dengan klub-klub asal Bumi Nyiur Melambai. Federasi sepak bola Indonesia berencana menerapkan format baru kompetisi penuh pada musim berikutnya, dan harus menciutkan jumlah kontestan menjadi 18 tim (gabungan dari dua wilayah).
Sembilan klub dari masing-masing wilayah yang menempati peringkat ke-10 hingga 18 harus rela turun kasta. Persibom di peringkat ke-10 dan Persma di peringkat ke-12 terpaksa harus terdegradasi. Sementara Persmin yang sebenarnya masih bertahan karena finis di peringkat ke-8 juga harus terdepak karena dinyatakan tidak lolos verifikasi.
Kiprah Laskar Fajar Bulawan (Persibom) dan Manguni Makasiouw (Persmin) di kompetisi tertinggi sepak bola Indonesia hanya seumur jagung. Sedangkan nasib saudara tuanya, Persma Manado lebih ironis lagi.
Persma terlilit finansial dan sempat dicoret dari keanggotaan PSSI karena mendapatkan sanksi dari FIFA akibat menunggak gaji pemain asing pada tahun 2011. Dua tahun kemudian, Persma kembali muncul dengan nama baru Persma 1960, karena tak bisa lagi menyematkan nama Manado akibat sanksi.
Tiga tim legendaris dari Bumi Nyiur Melambai itu kini hanya bermain di kasta terbawah, kompetisi Liga 3.
Nostalgia di Liga 2
Masa-masa indah Persipura dan klub-klub Bumi Nyiur Melambai di kompetisi tertinggi sepak bola Indonesia sudah berlalu. Kini mereka harus memulai lembaran baru di kompetisi kasta kedua, Liga 2.
Sebuah klub baru bernama Sulut United kini akan menjadi lawan Persipura di wilayah timur Liga 2. Sulut United bukan klub sepak bola yang benar-benar lahir di Bumi Nyiur Melambai. Klub ini berawal dari Persikad Depok tahun 1999, lalu berpindah ke Purwakarta tahun 2015. Sebelum akhirnya berganti nama menjadi Bogor FC tahun 2017.
Lalu pada tahun 2019, manajemen klub memutuskan pindah markas ke Manado dan berganti nama menjadi Sulut United.
Sulut United sendiri baru dua kali tampil di ajang Liga 2 setelah promosi dari Liga 3 pada 2019 lalu. Pada musim lalu, Sulut United berhasil melangkah ke babak 8 besar di bawah asuhan Ricky Nelson yang kini menukangi Persipura.
Persipura akan berhadapan dengan Sulut United pada 10 September mendatang di Stadion Klabat, Kota Manado yang sempat menjadi markas Persipura di awal putaran Liga 1 musim 2020.
Jelang laga kontra Sulut United, Ricky Nelson menegaskan kepada anak asuhnya agar mengembalikan cara bermain Persipura yang hebat dan di gemari oleh seluruh masyarakat di Indonesia.
“Kita lupakan semua yang di Balikpapan dan mari kita kembalikan Persipura yang sesungguhnya. Dalam bermain, tidak hanya teknik saja yang diunggulkan. Attitude bermain juga penting, sehingga kita tidak kehabisan waktu hanya untuk mengurusi kesalahan-kesalahan kecil di dalam lapangan,” kata Ricky.
Persipura pernah bertemu dengan Sulut United Pada Februari 2020 di laga uji coba yang digelar di Yogyakarta. Pertandingan tersebut berakhir dengan skor imbang, 1-1. Saat ini, Persipura berada di peringkat ke-4 dengan 3 poin hasil sekali menang dan sekali kalah. Sementara Sulut United masih berada di peringkat ke-7 tanpa poin hasil kalah di satu pertandingan.
Laga Sulut United vs Persipura memang baru akan pertama kali tersaji. Namun laga ini setidaknya menjadi ajang nostalgia tim Mutiara Hitam dengan klub Bumi Nyiur Melambai di kompetisi resmi, setelah 14 tahun lamanya tak pernah bersua. (*)