Jayapura, Jubi – Persipura Jayapura, Papua tak pernah habis dalam mengorbitkan pemain-pemain muda potensial. Satu nama yang kini perlahan mendapatkan tempat di skuad utama Persipura pada kompetisi Liga 2 musim 2022/2023 yakni Patrick Womsiwor.
Pesepakbola muda kelahiran 26 Mei 2001 itu butuh waktu yang lama untuk bisa mendapatkan tempat di skuad utama Persipura.
Pemain yang berposisi sebagai gelandang serang itu bahkan sempat harus “terbuang” dari tim Persipura senior. Ia hanya menjadi pemain pelapis sejak diproyeksikan pertama kali pada 2018.
Patrick juga sempat dipinjamkan ke Persewar Waropen saat mengarungi kompetisi Liga 2 pada musim lalu.
Di tim utama Persipura pada Liga 1, Patrick hanya diberikan kesempatan empat kali tampil dengan total lama bermain sebanyak 36 menit. Kondisi yang terbilang berbanding terbalik dengan rekan-rekan seangkatannya yang lain, seperti Todd Rivaldo Ferre dan Gunansar Mandowen.
Patrick dan dua rekannya itu sebelum dipromosikan ke tim utama, berhasil membawa Persipura menjuarai Liga 1 U19 pada tahun 2017 silam.
Setelah menunggu cukup lama, pesepakbola muda yang akrab disapa Pati ini akhirnya mendapatkan jawaban manis dari buah kesabarannya di skuad Mutiara Hitam. Dia langsung mendapatkan kepercayaan penuh dari pelatih anyar Persipura di Liga 2, Ricky Nelson.
Pati mendapatkan jam bermain selama 73 menit saat Persipura melakoni laga perdana di kompetisi Liga 2 musim 2022/2023 menghadapi Kalteng Putra. Sebelum digantikan oleh Yeter Amohoso, di laga tersebut Patrick berperan penting dalam kemenangan 4-0 atas Kalteng Putra.
Pati tak bisa menutupi bahagianya dipercayakan sebagai starter di laga perdana itu. Ia menyebut itu sebuah jawaban dari kesabarannya menjadi pemain pelapis selama beberapa musim.
“Yang pertama Puji Tuhan, sangat senang sekali bisa dipercayakan untuk bermain dari awal, apalagi main di kandang sendiri, suatu kebanggaan bermain di depan seluruh pendukung setia Persipura,” kata Pati dihubungi awak media Jubi, Rabu (7/9/22).
“Mungkin saja bisa disebut sebagai buah kesabaran, dengan menjadi pemain pelapis kemarin buat saya banyak belajar dari senior, dan masih terus belajar untuk konsisten di setiap pertandingan nanti,” tambahnya.
Sayang, saat Persipura bertandang ke markas Persiba Balikpapan, Pati gagal tampil karena mengalami demam sebelum laga digelar. Posisinya pun harus ditukar dengan Gunansar Mandowen, sementara posisi Gunansar diisi oleh Anis Nabar.
Pati berjanji akan segera kembali dan berusaha tampil maksimal di laga tandang di markas Sulut United. Impiannya ingin membawa Persipura kembali lagi ke Liga 1 musim depan.
“Tidak ada harapan lain, kita semua pasti berharap Persipura kembali ke liga 1, mohon dukungan dan doa agar di setiap pertandingan saya dan rekan-rekan di Persipura dapat memberikan hasil yang terbaik,” tuturnya.
Juru taktik Persipura, Ricky Nelson juga tak menampik jika Patrick menjadi salah satu pemain muda yang menonjol di timnya. Ricky menyebut Patrick punya sejumlah kelebihan yang membuatnya berpotensi sebagai pemain starter di skuad Persipura.
“Memang Patrick menjadi salah satu pemain yang harus kita orbitkan musim ini. Karena saya melihat dia punya potensi untuk itu. Dia bagus dalam penempatan posisi, dan dia punya taktikal juga skill yang bagus sekali. Tinggal bagaimana mental bertandingnya yang harus terus kita bangun. Dan tinggal dari dia saja yang harus menjaga konsistensi bermainnya,” kata Ricky Nelson.
Kemampuan Pati sebagai seorang gelandang serang sudah terlihat sejak lama. Jurnalis senior Jubi, Dominggus Mampioper telah lama memantau pemain kelahiran Jayapura 26 Mei 2001 ini ketika mulai bersekolah di SSB Emsyik Waena. Pemain ini suka memakai nomor punggung 10 dan menjadi kapten. Patrick pernah membawa SSB Emsyik juara Danone Nation Cup tahun 2012 lalu.
Usai lepas dari Emsyik, Patrick Womsiwor terpilih masuk ke PPLP Papua di bawah binaan pelatih Gustaf Pui. Selanjutnya Pati direkrut masuk ke Persipura U-19 dan sekarang berada di Persipura Senior. (*)