Jayapura, Jubi – Meskipun Tanah Papua memiliki pesepak bola perempuan profesional dan pernah membela timnas Indonesia, tetapi di Papua belum memiliki seorang wasit perempuan dalam memimpin pertandingan sepak bola.
“Saat ini di Kota Jayapura saat pertandingan persahabatan antara tim Putri Hekari United melawan tim Persitoli Putri terpaksa harus meminta wasit dari Jakarta,“ kata Benny Jensenem Ketua Asosiasi Mantan Pemain Persipura (AMPP) saat diskusi jelang pertandingan internasional di Jayapura seperti dilansir dari Jubi TV, Rabu (2/8/2023) sore.
Dia mengatakan mestinya ke depan Pengprov PSSI Papua sudah harus memberikan pelatihan kepada perangkat pertandingan, khususnya bagi wasit perempuan.
“Wasit perempuan harus memimpin pertandingan sepak bola perempuan. Walau memang wasit laki-laki juga bisa memimpin pertandingan sepak bola perempuan,” katanya seraya menambahkan perempuan harus memimpin petandingan sepak bola Wanita.
Jangankan wasit perempuan, di Tanah Papua sebenarnya minat menjadi wasit sangat kurang alias sedikit. Wasit muda berlisensi C1 yang juga dosen Universitas Cenderwasih, Indra Yudistira kepada Jubi beberapa waktu lalu juga mengakui, kalau minat menjadi wasit di Papua sangat sedikit.
“Orang Papua kurang tertarik menjadi wasit atau perangkat pertandingan sepak bola, dan lebih tertarik untuk menjadi pemain sepak bola. Padahal, peranan wasit sepak bola dan hakim garis sangat penting dalam setiap pertandingan sepak bola,” kata Indra Yudistira di Sentani, ibu kota Kabupaten Jayapura,
Sabtu (16/7/2022). Indra menyampaikan hal itu usai memimpin pertandingan uji coba antara Persipura dan Elang Brimob di Stadion Utama Lukas Enembe, Sentani, pada Sabtu.
“Sangat sedikit [orang Papua] yang berminat [menjadi wasit sepak bola]. Saat ini, hanya saya dan Kevin Yarona yang [sudah] menjadi wasit sepak bola [tingkat nasional],” kata Indra yang telah memegang lisensi C1 nasional. (*)