Jayapura, Jubi – Presiden Sementara United Liberation Movement for West Papua atau ULMWP, Benny Wenda telah menandatangani Nota Kesepahaman atau MoU dengan Front Pembebasan Nasional Sosialis Kanak atau FLNKS di Kanaky, Kaledonia Baru, pada Sabtu (23/7/2022) lalu. Hal itu dinyatakan Ketua West Papua Council ULMWP, Buchtar Tabuni di Kota Jayapura, Senin (25/7/2022).
Tabuni menyatakan Nota Kesepahaman itu menegaskan ikatan United Liberation Movement for West Papua dan FLNKS (Front de Liberation Nationale Kanak et Socialiste) untuk bersama-sama berjuang melawan kolonialisme. “FLNKS bersama ULMWP menegaskan kembali ikatan yang tidak dapat diputuskan sebagai orang orang Melanesia [yang] sedang berjuang untuk bebas dari kolonialisme,” kata Tabuni.
FLNKS adalah wadah yang menaungi berbagai faksi dan kelompok yang memperjuangkan kemerdekaan Kaledonia Baru dari Perancis. FLNKS aktif melakukan diplomasi internasional, dan sejak 1989 menjadi anggota The Melanesian Spearhead Group (MSG).
Menurut Tabuni, pihaknya terus menggalang dukungan bagi kemerdekaan Papua. “Sekarang Pemerintah [Indonesia] sedang melakukan kampanye, lobi. Tapi kami, [ULMWP] membikin deal [atau kesepakatan] dengan negara-negara [lain], bahkan [dengan] organisasi yang mendukung gerakan pemebebasan Papua,” kata Tabuni.
Tabuni mengatakan ULMWP terus melakukan lobi untuk dan diplomasi internasional untuk mengakhiri penjajahan di Tanah Papua. “Kami sudah bosan dengan Indonesia. Sebab banyak pelanggaran [atas aturan] yang dibuat [Indonesia] sendiri. Hal itu harus menjadi perhatian Negara Indonesia,” katanya.
Radio New Zealand melansir pernyataan Presiden Kongres Kaledonia Baru, Roch Wamytan yang menyatakan ULMWP maupun FLNKS memiliki perjuangan yang sama. Menurutnya, Nota Kesepahaman yang ditandatangani pada Sabtu itu menyepakati bahwa ULMWP dan FLNKS akan saling membantu diplomasi internasional kedua pihak, dan membangun tujuan bersama kedua pihak dalam diplomasi internasional.
“Kami menandatangani Nota Kesepahaman itu karena masing-masing dari kami sedang berjuang dalam proses dekolonisasi dan emansipasi. Orang Papua dengan Indonesia, sementara kami dengan Perancis. Perjuangan dekolonisasi itu belum berakhir bagi kami,” kata Wamytan.
Pemimpin kelompok bersenjata Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) Meepago, Demianua Magai Yogi menyampaikan terima kasihnya kepada pimpinan ULMWP yang telah menandatangani MoU dengan FLNKS. Ia menyatakan FLNKS adakan organisasi yang penting, karena FLNKS sudah menjadi anggota MSG sejak 1989.
ULMWP sendiri masih berstatus peninjau dalam MSG, dan berharap segera menjadi anggota penuh MSG. Yogi berharap semua pihak mendoakan diplomasi internasional yang dilakukan, demi meraih dukungan bagi perjuangan Papua merdeka.
“Sebab, rakyat Papua cukup lama mengalami penderitaan. Darah [orang] Papua mengalir setiap hari. Diplomasi bisa menjalankan lobi atau menyakinkan negara-negara, [termasuk mencari] dukungan dari MSG, Forum Kepulauan Pasifik atau PIF, Afrika Carabia Pasifik (ACP) dan Uni Eropa,” katanya. (*)
Discussion about this post