Nabire, Jubi – Departemen Anak dan Remaja Gereja Kemah Injil (Kingmi) di Tanah Papua, Koordinator Paniai telah memperingati Hari Anak Kingmi di Tanah Papua yang ke-VIII, Kamis, (19/10/2023).
Ratusan anak dan remaja dari 12 klasis se-Paniai menyerukan agar tidak boleh lagi adanya penyakit sosial di bumi Wagadei (Paniai) di antaranya minuman keras, seks bebas, narkoba, larangan jual tanah dan lainnya.
Mereka memegang sejumlah pamflet kecaman atas maraknya penyakit sosial itu lalu mengelilingi kota Enarotali dengan berjalan kaki merupakan bentuk kampanye agar menjauhkan diri dari segala bahaya tersebut.
“Kampanye itu dilakukan oleh anak-anak Paniai yang umurnya kisaran belasan tahun dengan tuntutan menolak minuman keras atau beralkohol, stop jual tanah, stop lem aibon, stop seks bebas, stop saling membunuh, lestarikan pangan lokal, stop aborsi, stop togel dan lainnya. Aksi ini dilakukan sembari long march dari gereja Kingmi jemaat Antikio Enarotali turun lewat kantor Brimob, Iyaibutu, masuk ke pasar lalu keluar di kantor PLN lama tembus Kogekotu hingga tiba di lapangan sepak bola Karel Gobai Enarotali,” kata ketua panitia Yohanes Yeimo, Jumat (20/10/2023).
Pihaknta melakukan hal itu lantaran semua penyakit sosial telah nyata berdampak negatif kepada semua kalangan terutama anak-anak yang ujungnya meninggal dunia sia-sia.
Ketua Departmen Pelayanan Anak dan Remaja Sinode Kingmi di Tanah Papua, Ev. Angganeta Sobuber mengatakan, melalui aksi anak-anak Kingmi Papua ini ada lawatan Tuhan untuk merubah hidup orang-orang yang ada di atas tanah Papua.
“Aksi ini katakan kepada dunia bahwa tolong kami, Peduli kami karena besok kami yang akan melanjutkan kehidupan ini. Tuhan turut bekerja supaya kita hidup lebih baik lagi,” ucapnya.
Sobuber berharap seluruh anak Kingmi hidup sebagai anak-anak Tuhan yang memiliki karakter Kristus.
Ketua Koordinator Gereja Kingmi di Paniai, Pdt. Gerald Gobai juga mengajak kepada anak-anak Kingmi harus menjaga diri jauh lebih baik daripada menjadi pelaku kejahatan.
“Di dunia ini ada banyak penyakit sosial yang bisa ubah karakter kita anak-anak maka anak-anak harus setia kepada nasehat orang tua, rajin ke sekolah minggu dan ke sekolah. Anak-anak harus menangkan diri. Kalau anak-anak mau mencapai cita-cita sesuai dengan pakaian yang kalian pakai seperti bupati, gubernur, presiden, dokter, pilot, pendeta dan lainnya Amsal 3:15 umur panjang ada di tangan kanan, kekayaan dan kehormatan ada di tangan kiri jadi anak-anak harus jaga diri itu penting,” ungkap Gobai.
Anak-anak Paniai, lanjut Gobai harus bisa menjadi seperti Musa, Yusuf dan Daniel di akhir zaman untuk bisa mempertahankan karakter mereka tidak terpengaruh dengan dunia. (*)