Jayapura, Jubi – Sekretaris Sinode Kingmi Papua, Dominggus Pigai mengatakan, korban meninggal dunia karena kelaparan, dampak gagal panen di Distrik Amuma, Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan, bertambah jumlahnya.
“Dari data yang dilaporkan kepala distrik sebelumnya ada 11 warga yang meninggal. Namun pada Oktober ada lima warga yang meninggal dunia. Jadi jumlah korban meningkat menjadi 17 orang yang meninggal dunia akibat kelaparan di Distrik Amuma,” katanya kepada Jubi melalui sambungan telepon selulernya, Jumat (20/10/2023).
Distrik Amuma dilanda hujan hujan sejak akhir Agustus 2023, namun diiringi dengan cuaca panas. Akibatnya, perkebunan warga yang ditanami ubi-ubian dan keladi mengalami gagal panen.
Gagal panen dialami kebun milik warga di 13 kampung di Distrik Amuma, Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan. Situasi ini memicu musibah kelaparan yang berujung pada kematian bayi dan orang dewasa. Berdasarkan data yang diterima, tercatat sebanyak 17 warga yang tersebar di 13 kampung di Distrik Amuma yang meninggal dunia, selama September hingga pertengahan Oktober tahun 2023.
Kemungkinan jumlah korban bertambah sebab tim dari gereja sedang mendata korban meninggal dunia.
Dari data yang diperoleh klasis Gereja Kingmi Amuma, kampung yang mengalami bencana kelaparan di distrik Amuma kabupaten Yahukimo, yakni Kampung Amuma, Sarmoge, Ogoruga, Pulau, Sagasal, Harapan, Wayegeikelek, Toligapura, Kolowen, Kenika, Silorin, Balumeran, Wesi.
“Maka kami pihak peduli kemanusiaan meminta bantuan dari semua pihak terutama pihak Gereja yang punya umat di Klasis Amuma Koordinator Yahukimo. Data korban musibah kelaparan klasis KINGMI Amuma Koordinator Yahukimo,” katanya.
Berikut nama-nama warga yang meninggal dunia akibat kelaparan dari Agustus sampai Oktober 2023:
1. Anak Joni Lagoan (Laki-laki) usia 9 tahun
2. Herman Payage (Laki-laki) Usia 11 tahun
3. Mariana Matuan (Perempuan) usia 20 thn
4. Anthon Bayage (Laki-laki) Usia 39 tahun.
5. Hariana Payage (perempuan) Usia 40 thn
6. Elin Matuan (perempuan) usia 29 thn
7. Matias Heluka (laki-laki) Usia 40 thn
8. Hernia Yelemaken (perempuan) usia 7 tahun
9. Nones Lagoan (laki-laki) usia 20 thn
10. Penias Heluka (laki-laki) usia 14 thn
11. Meliance Meage (perempuan) usia 39 thn
12. Melkias Lagoan (laki-laki) usia 3 bulan
13. Harina Heluka (perempuan) usia 5 thn
14. Jalnhwe Heluka (perempuan) usia 20 thn
15. Yosua Matuan (laki-laki) usia 3 thn
16. Yohana Heluka (perempuan) usia 4 thn
17. Wene Matuan (Laki-laki) Usia 40 thn.
Pigai mengatakan, kementerian Sosial telah menghubungi pihak gereja Kingmi, memastikan kebenaran informasi terkait dengan adanya kematian warga di distrik Amuma. Untuk menyerahkan bantuan ke pihak korban yang mengalami bencana alam.
“Kami sudah menyerahkan nama nama 17 warga jemaat Kingmi dan GIDI yang meninggal dunia ke kementerian, kemungkinan mereka mau menyerahkan bantuan kepada warga yang terdampak bencana, hari ini atau besok mereka akan serahkan bantuannya,” katanya.
Pigai mengatakan bahwa, pemerintah harus bisa mencari pola yang tepat untuk mencegah korban yang sedang berjatuhan, agar jemaat mereka bisa selamat dari wabah ini.
“Pemerintah dan denominasi gereja harus lebih proaktif untuk menolong masyarakat yang mengalami wabah yang mengakibatkan pada kelaparan ini,” katanya.(*)