Arso, Jubi – Warga mengeluhkan jalan rusak di Kampung Skopro, Distrik Arso Timur, Kabupaten Keerom. Jalan tersebut menjadi penghubung untuk menuju dan dari daerah perbatasan Indonesia-Papua Nugini di Keerom.
Maikel Runggamusi, warga Skopro mengatakan kerusakan jalan itu berdampak besar terhadap mobilitas masyarakat dan perekonomian setempat. Warga kesulitan memasarkan hasil bumi mereka ke Kota Jayapura akibat kondisi jalan yang rusak parah.
“Jalan ini menjadi jalur satu-satunya yang digunakan warga Skopro, Kriku, dan beberapa kampung lain di perbatasan Indonesia-Papua Nugini, untuk menjual sayur ke Pasar Youtefa. Kalau tidak [di Pasar Youtefa], ke mana lagi mereka menjualnya,” kata Runggamusi, saat ditemui pada Rabu (27/11/2024).
Berdasarkan pemantauan Jubi.id, kondisi jalan utama di Skopro tersebut sangat memperihatinkan. Jalanannya dipenuhi lubang dan berubah menjadi kubangan saat musim penghujan.
Menurut Runggamusi, kerusakan jalan itu akibat lalu lintas kendaraan pengangkut material proyek milik beberapa perusahaan di Distrik Arso Timur dan Distrik Arso Barat. Dia berharap pemerintah segera memperbaiki dan mengaspalnya kembali.
“Kerusakannya sudah bertahun-tahun. Kami sebenarnya juga sudah lelah [tidak sangup lagi menghadapinya]. Semoga pemerintah segera memperbaikinya,” kata Runggamusi.
Kampung Skopro dihuni sekitar 200 orang. Mayoritas warganya bekerja sebagai petani.
“Jalan ini menjadi akses bagi kami untuk memenuhi kebutuhan ekonomi. Warga Skopro juga berhak mendapat perhatian dari Pemerintah Kabupaten Keerom. Kami berharap bupati terpilih dapat segera mengatasi keluhan masyarakat ini,” kata Pelaksana Tugas Kepala Kampung Skopro Fostinus Mekawa. (*)
Untuk melihat lebih banyak content JUBI TV, click here!