Sentani, Jubi – Sampah beraroma tak sedap yang sudah menumpuk satu bulan di kawasan Blok E dan Blok F, Pasar Pharaa Sentani, akhirnya diangkut juga.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan atau Perindag Kabupaten Jayapura, Provinsi Papua,Theopilus Hendrik Tegai turun langsung memantau pengangkutan sampah, Rabu (13/11/2024.
Tegai mengatakan masalah sampah di pasar Pharaa menjadi bahaya serius bagi kesehatan para pedagang maupun pembeli. Di sana jadi sarana kembang biak penyakit . Maka menurutnya tidak ada alasan untuk tidak bekerja menjalankan tugas pembersihan di pasar Pharaa Sentani. Pihak dinas selalu menyediakan truk pengangkut sampah di wilayah pasar.
“Kita tidak bisa selalu kasih alasan armada ya, petugas kita di sini juga cukup banyak. Jadi saya sebagai kepala dinas mengklarifikasi, tidak bisa kita asal bicara kalau teman-teman di Pasar juga pemalas,”katanya.
Tegai mengatakan, sejak beberapa tahun belakangan ini pihaknya selalu ke lokasi pasar dan ingatkan para petugas kebersihan serta pedagang, agar bekerjasama tertibkan sampah.
“Saya sudah ulang-ulang turun kesini, bukan dari sekarang ini saja tetapi dari tahun lalu,”ujarnya
Tegai juga mengatakan petugas kebersihan sampah tidak boleh memberikan alasan apapun untuk tidak mengangkut sampah. Karena yang mengurusi adalah kepala pasar, kepala bidang perdagangan dan kepala dinas sendiri. Ia mendorong semua pihak bekerja serius, kalau tidak maka ia akan memberikan sanksi.
Untuk armada pengangkut sampah, pihaknya sudah mengupayakan ada hibah satu unit truk pemberian Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Jayapura. Sementara Dinas Perindag sendiri menyediakan satu bak sehingga berjumlah dua bak untuk menampung sampah. Kemudian di antar langsung buang ke TPU Sabron.
“Kebetulan waktu mereka kasih bak sampahnya itu, sudah keropos jadi harus dibawa ke bengkel lagi diganti besinya, sekarang sudah mulai beroperasi,” ujarnya.
” Hrapannya, setelah hari ini dibantu Dinas Pekerjaan Umum, kita pakai alat berat angkat dan akan ditimbun untuk menutupi bau tak sedap. Jadi bagi saya tidak ada masalah, hanya perlu kesadaran kita semua, ”katanya.
Sementara itu, Kepala Pasar Pharaa Sentani Keliopas Mehue saat ditemui Jubi di Sentani memberi keterangan berbeda. Menurut dia sebenarnya sudah ada petugas kebersihan di pasar Pharaa. Namun pihaknya tidak memiliki truk untuk mengangkut sampah dari pasar ke tempat pembuangan akhir atau TPA di Sabron Sari, Distrik Waibu itu menjadi kendala.
“Kita tidak bisa memuat sampai sampah bisa menumpuk begini, kadang kita mau muat itu kita sewa truk di luar, kadang juga kita minta di Dinas Lingkungan Hidup akhirnya kemarin dong kasih bak, baru satu Minggu,”ujarnya.
Keliopas mengatakan sampah begitu menumpuk banyak di Pasar Pharaa karena dinas tidak menyediakan atau memfasilitasi armada. Padahal, pihaknya selalu meminta Dinas Lingkungan Hidup setiap tahun anggaran, untuk dapat fasilitas truk pengangkut sampah.
“Sampah selalu menumpuk akibat kami tidak punya armada untuk buang ke TPA, setiap tahun anggaran kami biasa ajukan untuk pemerintah kasih kami truk dua unit, tapi di tengah jalan selalu dicoret. Akhirnya setiap tahun truk yang kami minta itu tidak pernah datang-datang, itu menjadi kendala,”katanya.
Menurutnya, banyak orang berprasangka buruk dan menyalahkan pengelola pasar. Dianggap tidak giat membersihkan. Padahal mereka selalu punya niat dan ingin bekerja keras. Namun yang menjadi kendala adalah tidak tersedianya truk .
“Kami harus sewa truk itu yang biaya kami habiskan disini, kalau ada truk kan sampah tidak mungkin menumpuk karena petugas kami selalu siap bekerja disini”ujarnya.
Muhammad Aziz, Penjual sembako di pasar Pharaa Sentani mengatakan adanya tumpukan sampah yang banyak di area pasar mengakibatkan bau yang sangat sedap. Sehingga orang enggan datang membeli.
Aziz mengatakan kejadian serupa itu sering dialami para pedagang di pasar Pharaa, jika dihitung-hitung lebih dari 20-an kali terus terjadi hal yang sama. Menurutnya untuk kali ini sebulan lebih pengelola pasar tidak segera membersihkan sampah, hingga akhirnya kepala dinas langsung turun di lapangan dan mulai mengangkut dan buang di TPA Sabron.“Harapannya, setiap hari harus dibersihkan supaya tidak tumpuk seperti ini karena itu sangat menganggu sekali,”ujarnya. (*)
Untuk melihat lebih banyak content JUBI TV, click here!