Sentani, Jubi – Kelompok tani di Kampung Benyom, Distrik Nimboran, Kabupaten Jayapura menyampaikan dua kebutuhan penting untuk menggarap ladang jagung mereka. Kedua itu adalah alat mesin pertanian dan tenaga penyuluh pertanian.
Mereka menyampaikan hal itu saat pejabat dari Pemerintah Kabupaten Jayapura hadir pada kegiatan panen dan penanaman jagung pada lahan seluas 5 hektare yang dikelola kelompok tani di Kampung Benyom pada Selasa (5/11/2024).
Penjabat Bupati Jayapura Semuel Siriwa mengatakan potensi pertanian secara umum di Kampung Benyom sangat menjanjikan. Lahan yang disiapkan masyarakat lokal melalui kelompok tani juga sangat luas dan bisa dikembangkan untuk komoditas unggulan lainnya, tidak hanya sebatas jagung.
“Dari beberapa usulan masyarakat lokal atau kelompok tani di Kampung Benyom, saran saya kepada mereka untuk membuat usulan kebutuhan yang diperlukan,” ujar Siriwa di Sentani, Rabu (6/11/2024).
Dalam usulan itu, kata Siriwa, disebutkan luas lahan, jumlah kelompok dan anggota kelompok tani, dan komoditas yang ingin dikelola, termasuk hasil dari lahan yang pernah dipanen sebelumnya. Juga berapa banyak hasil panen, dipasarkan ke mana saja, serta dampak lanjutan dari hasil panen tersebut digunakan untuk kepentingan apa saja.
Siriwa mengatakan, usulan seperti itu harus sesuai dengan kebutuhan yang diperlukan. Termasuk apakah sudah ada Sumber Daya Manusia (SDM)-nya yang mampu mengoperasikan fasilitas atau alat mesin yang diperlukan.
“Waktu panen dan tanam secara manual kemarin, lahannya sudah dibongkar secara manual dan sangat luas, tetapi kondisi tersebut sangat memudahkan masyarakat atau kelompok tani untuk bercocok tanam. Karena luas lahan sebelumnya ditebang dan dibakar sehingga secara alami membentuk unsur hara tanah yang baik,” katanya.
Siriwa mengingatkan agar usulan dari masyarakat, seperti kelompok tani, benar-benar yang diperlukan. Karena itu usulan harus dilengkap data dan hasil yang sudah pernah diperoleh.
“Ini termasuk sistem pendampingan oleh tenaga penyuluh yang harus ada setiap saat, sementara tenaga penyuluh hanya satu orang dan bertugas pada belasan kampung di satu distrik, jadi sangat tidak efisien,” katanya.
Usulan dari kelompok tani, kata Siriwa, dimasukkan ke dinas teknis Pemkab Jayapura dan juga Pemerintah Provinsi Papua. Usulan tersebut bisa disesuaikan untuk APBD 2025.
Sedangkan bibit jagung bisa ambil secara gratis di pusat pembibitan di Kampung Besum, Distrik Namblong. “Jagung yang dipanen kemarin hasilnya hanya satu pohon satu tongkol jagung, bibit yang dipersiapkan di Besum itu satu pohon bisa menghasilkan tiga tongkol atau buah jagung,” katanya.
Siriwa berharap agar koordinasi antara dinas teknis, pemerintah distrik, pemerintah kampung, dan kelompok usaha tani masyarakat berjalan dengan baik.
“Sehingga hasil yang diharapkan dari upaya bersama guna peningkatan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat di Kampung Benyom dapat terlaksana dan tercapai dengan baik,” ujarnya.
Menurutnya keinginan masyarakat lokal bersama kelompok tani yang ada sudah sangat baik. Hal itu bisa dilihat dari dukungan lahan yang sangat luas. Karena itu, kata Ssiriwa, dinas terkait, pemerintah distrik, dan pemerintah kampung tidak boleh diam dan harus berupaya untuk mendorong segala kebutuhan yang diperlukan.
Lahan 20 ha digarap manual
Ketua Kelompok Tani Yomkrumde Yosafat Bano mengatakan lahan yang disiapkan seluas 20 hektare dan yang sedang diolah baru 10 hektare. Lahan tersebut diolah secara bersama oleh 8 kelompok tani. Empat kelompok tani lokal dan empat kelompok tani yang dibentuk dinas terkait.
Kemudian panen jagung secara simbolis dilakukan di lahan 5 ha yang digarap Kelompok Tani Yomkrumde. Sedangkan lahan yang siap untuk ditanami kembali dengan bibit jagung seluas setengah hektare.
“Dari lahan yang sudah digarap sudah panen tiga kali, hasil panen dijual dan dibagi merata kepada seluruh anggota kelompok. Ada 30 anggota di dalam kelompok kami yang bekerja secara aktif dan semua pekerjaan selama ini dikerjakan secara manual,” ujarnya.
Panen kedua dari lahan luasnya hanya 50 meter kali 50 meter bisa menghasilkan dua ton jagung kering. Hasil penjualan kami Rp10 juta,” katanya.
Menurut Bano selama ini lahan seluas itu digarap secara manual. Karena itu sangat dibutuhkan perhatian Pemkab Jayapura untuk membantu kelompok tani dengan fasilitas penunjang berupa alat mesin pertanian.
“Yang kami butuhkan adalah mesin olah tanah atau handtractor, mesin perontok jagung, mesin perontok padi, dan juga mesin potong seperti sensor, agar lahan yang luas ini bisa dikerjakan dengan baik,” ujarnya.
Kepala Kampung Benyom Yesaya Bano mengatakan setelah terpilih menjadi kepala kampung ia langsung mengaktifkan bantuan rutin kepada masyarakat, khususnya kepada kelompok usaha lokal masyarakat.
Menurutnya Kampung Benyom memiliki potensi yang besar di bidang pertanian, perkebunan, dan perikanan.
“Melalui alokasi dana desa, setiap kelompok diberikan bantuan sebesar Rp15 juta untuk pengembangan usaha mereka. Kita memulai dari kelompok-kelompok tani marga dan suku atau kelompok lokal, lalu bantuan yang sama juga diberikan kepada kelompok dinas,” katanya.
Pemerintah kampung, kata Bano, juga mendorong agar setiap kelompok atau usaha masyarakat dapat berjalan dengan baik agar kebutuhan ekonomi keluarga dapat terpenuhi.
“Tidak hanya pertanian dan perkebunan yang kami dorong dengan bantuan, sektor perikanan juga kami dorong. Ada sejumlah kolam yang terjadi karena kondisi alam yang dimanfaatkan oleh masyarakat dengan memelihara ikan air tawar, ini bagian yang lain sedang kami dorong,” katanya.
Menurutnya kehadiran Pemkab Jayapura pada prosesi tanam dan panen hasil jagung yang dikelola Kelompok Tani Yomkrumde menandakan bahwa ada perhatian dan dukungan penuh kepada kelompok tani untuk pengembangan usaha mereka.
“Bantuan demi bantuan yang diberikan dari perintah daerah kepada masyarakat dan kelompok tani sebatas stimulan dengan harapan agar ada pengembangan yang lebih oleh masyarakat maupun kelompok tani, karena tidak mungkin kita hanya menunggu bantuan saja dari pemerintah untuk mengelola potensi yang besar ini,” katanya. (*)
Untuk melihat lebih banyak content JUBI TV, click here!