Sentani, Jubi – Keluarga almarhum Orgenes Sapranim, nelayan tradisional asal Kampung Kendate, Distrik Depapre, Kabupaten Jayapura yang ditemukan meninggal di perairan Papua Nugini menerima santunan dari BPJS Ketenagakerjaan sebesar Rp209 juta.
Pemberian santunan tersebut diserahkan oleh Pemerintah Kabupaten Jayapura melalui Dinas Perikanan dan Kelautan di lapangan apel Kantor Bupati Jayapura di Gunung Merah, Sentani pada Senin (4/3/2024). Sekretaris Daerah Kabupaten Jayapura, Hana Hikoyabi, menyerahkan kepada Maria Magdalena, istri almarhum Orgenes Sapranim.
Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Jayapura, Rudi Saragih, menjelaskan bahwa santunan tersebut meliputi santunan kematian dan bantuan beasiswa.
“Santunan kematian sebesar Rp70 juta dan bantuan beasiswa bagi dua anak almarhum sebesar Rp139 juta,” ujar Saragih kepada Jubi di Sentani, Selasa (5/3/2024).
Saragih juga menjelaskan bahwa adanya pemberian santunan kepada keluarga almarhum merupakan hasil kerjasama pihaknya dengan BPJS Ketenagakerjaan. Ke depannya diharpakan setiap nelayan tradisional di Kabupaten Jayapura dapat mendaftarkan diri mereka menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan.
“Jika sudah menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan, setiap bulan hanya membayar Rp17 ribu. Hal ini dimaksudkan untuk mengantisipasi atau dapat membantu setiap nelayan yang mengalami kecelakaan saat bekerja, baik itu di laut maupun di darat,” katanya.
Menurutnya, kejadian yang terjadi di luar dari keinginan kita. Karenanya, seluruh nelayan di Kabupaten Jayapura didorong untuk segera mengurus keanggotaan BPJS Ketenagakerjaan.
“Di kesempatan ini juga kami sampaikan banyak terima kasih kepada pihak BPJS Ketenagakerjaan] yang telah memberikan santunan kepada keluarga almarhum Orgenes Sapranim,” kata Saragih.
“Yang namanya kecelakaan dan hal negatif lainnya tidak kita minta atau tidak kita inginkan bersama. Tetapi menjaga dan mempersiapkan segala fasilitas pendukung lainnya jauh lebih baik,” sambungnya.
Istri almarhum Orgenes Sapranim, Maria Magdalena, bersama kedua anaknya mengatakan santunan yang diterima akan digunakan sebagai modal usaha dan bekal untuk melanjutkan pendidikan bagi anak-anak mereka.
“Ada usaha jualan ikan asar, sayur mayur, dan juga minyak tanah di kampung. Selain itu juga untuk anak-anak dapat melanjutkan pendidikan mereka ke jenjang yang lebih tinggi. Kami menyampaikan banyak terima kasih kepada Pemerintah Kabupaten Jayapura yang sudah banyak memberikan perhatian dan dukungan kepada keluarga kami,” ujarnya.
Untuk diketahui, almarhum Orgenes Sapranim adalah nelayan tradisional dari Kampung Kendate yang melaut dan dinyatakan hilang pada Jumat (16/2/2024). Pada Kamis (22/2/2024), Orgenes Sapranim ditemukan di perairan Papua Nugini dalam keadaan meninggal dunia. (*)
Discussion about this post