Sentani, Jubi – Forum Peduli Kemanusiaan (FPK) Kabupaten Jayapura bersama Tokoh Masyarakat serta perwakilan Paguyuban Nusantara, mendesak aparat kepolisian Polres Jayapura mengungkap pelaku pembakaran sejumlah gedung Kantor Dinas di Gunung Merah Sentani pada areal Kantor Bupati Jayapura beberapa waktu lalu.
Ketua FPK Kabupaten Jayapura Manase Bernard Taime mengatakan, kasus pembakaran yang terjadi selama ini telah membentuk opini publik yang pada akhirnya muncul pertanyaan siapa pelaku pembakaran tersebut.
Dikatakan, kasus pembakaran ini sudah berulang terjadi dan didalam areal perkantoran pemerintahan Kabupaten Jayapura. Bahkan sudah ada 37 saksi yang diperiksa dan dimintai keterangannya. “Jika Polres Jayapura tidak mampu mengatasi atau menyampaikan kepada publik siapa pelaku pembakaran, maka dengan hormat kami minta Kapolda pPapua segera turunkan tim untuk menyelesaikan persoalan ini,” ujar Manase di Kemiri, Distrik Sentani, kabupaten Jayapura dalam jumpa pers tersebut, Sabtu sore (18/11/2023) .
Menurutnya, pihak Polres Jayapura sangat lamban dalam menangani kasus kebakaran ini, 37 saksi dan kejadian yang berulang dalam kurun waktu tiga bulan secara berturut-turut seharusnya bisa memberikan jawaban kepada publik siapa dalam di balik semua ini. “Bisa jadi, ada unsur kesengajaan untuk mengulur waktu pergantian dalam evaluasi penjabat Bupati Jayapura pada desember nanti,” katanya.
Sekretaris FPK, John Maurits mengatakan, kasus kebakaran sejumlah gedung di Gunung Merah menimbulkan pertanyaan bagi masyarakat umum, sehingga memunculkan berbagai narasi negatif terkait penyebab kebakaran yang kerap terjadi, namun belum terungkap pelakunya.
Menurutnya, Jika merujuk pada UU Nomor 14 tahun 2018 tentang Keterbukaan Informasi Publik, maka aparat kepolisian wajib memberikan informasi kepada masyarakat terkait penyebab pasti sehingga terjadi kebakaran, ”Masyarakat sampai saat ini gelisah, tidak ada keterbukaan informasi, walaupun sebelumnya dalam berita aparat kepolisian telah memeriksa 37 saksi dan juga mengambil CCTV, namun tidak ada kejelasan,”ujarnya
Maurits juga mengancam, jika tidak segera diungkap pelakunya maka, pihaknya akan melakukan aksi dan meminta Kapolda Papua ambil alih pengusutan kasus tersebut. “Dalam waktu dekat kami akan lakukan aksi dengan melibatkan berbagai elemen masyarakat,” kata Suebu.
Perwakilan Paguyuban Sulawesi Selatan Ruslan Akbar mempertanyakan pengamanan di Gunung Merah. Seharusnya kantor pemerintahan dijaga ketat, kemana Satpol PP.
“Jika memang pelakunya sudah diketahui sampaikan agar publik tahu dan tidak menjadi bola liar,” ujar Ruslan.
Tokoh Pemuda, Aris Kreuta menjelaskan, kinerja Pemerintah Daerah saat ini mengalami penurunan drastis diakibatkan sejumlah Kantor dan Dinas yang menjadi pusat pelayanan kepada masyarakat tidak berjalan semestinya. “Pejabat pimpinan daerah hingga berkantor di rumah, kantor dan dinas tidak efektif dalam pelayanan publik,” ujarnya.
Ondofolo Kampung Ifale, Jhon Suebu menegaskan, sudah ada puluhan saksi, bahkan keterangannya sudah mengerucut kepada siapa pelaku pembakaran, aparat kepolisian seharusnya menyampaikan hal tersebut kepada publik. “Ini masa-masa yang menuju kepada tahun politik. Tidak boleh ada dampak negatif yang terjadi, apalagi menimbulkan gesekan ditengah masyarakat,” ujarnya. (*)