Jayapura, Jubi – Kepala Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 2 Jayapura, Dorthea Carolien Enok mengaku, sangat mengapresiasi program presisi yang dilaksanakan di sekolah yang dipimpinnya itu.
“Program presisi adalah model pembelajaran yang relevan sesuai lingkungan sekitar,” ujar Carolien Enok di Kota Jayapura, Rabu (12/10/2022).
Dikatakannya, program presisi yang sudah kedua kalinya dilaksanakan di SMP Negeri 2 Jayapura bisa menambah kreatifitas siswa serta mendorong guru untuk mencari sumber pengetahuan baru.
“Terjadi perubahan dalam proses belajar mengajar atau PBM, seperti siswa aktif bertanya, menjadi sumber pembelajaran dan menuntaskan sendiri masalahnya terutama terkait kegiatan di sekolah,” ujarnya.
Menurutnya, program presisi dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan melalui Direktorat Jenderal Kebudayaan Indonesia sangat baik dan berharga.
“Karena berfokus pada siswa menggali semua hal-hal baru yang didapatnya sesuai dengan tema kami, yaitu kemaslahatan kulit kayu,” ujarnya.
Dikatakannya, sekolah siap memfasilitasi dengan membuat kolaborasi dari semua yang didapatkan dari program presisi yang sudah didapat siswa, baik video dokumenter, melukis, cerita budaya.
“Kami sangat mendukung sekali karena terintegrasi dengan semua mata pelajaran. Dari kulit kayu siswa bisa belajar seni budaya dan kerajinan serta ada prakarya,” ujarnya.
Lanjutnya, filosofi dari kulit kayu berarti pelajaran IPS atau tentang sejarah, dan matematika terkait alat peraga, pupuk belajar tentang IPA, bangga karena ciptaan Tuhan terkait dengan pembelajaran agama.
“Sangat luar biasa sekali model pembelajaran presisi bagi kami dan anak-anak juga tumbuh dan berkembang karakter sesuai pembelajaran,” ujarnya.
Carolien Enok berharap semua guru bisa berkolaborasi dan berkomunikasi untuk menjadikan model pembelajaran ke depannya supaya SMP Negeri 2 Jayapura tetap jaya dan membantu peserta didik dalam menggapai cita-cita dan masa depan yang lebih baik. (*)