Jayapura, Jubi – Penjabat Wali Kota Jayapura, Frans Pekey, mengaku kesadaran warga untuk membuang sampah pada tempatnya masih sangat rendah.
“Sebenarnya kami bekerja membersihkan kota bukan hanya saat banjir tapi setiap hari kami terus lakukan,” ujar Pekey di Kantor Wali Kota Jayapura, Kamis (4/5/2023).
Pemerintah Kota Jayapura sudah melakukan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat agar tidak membuang sampah sembarangan, karena berdampak buruk pada lingkungan dan juga kesehatan.
“Kesadaran warga untuk membuang sampah pada tempatnya masih sangat rendah, namun Pemerintah Kota Jayapura tetap membuat program seperti pembersihan kali dan juga di tempat-tempat pembuangan [sampah] sementara,” ujarnya.
Pemkot Jayapura juga terus melakukan sosialisasi kepada warga agar tidak membuang sampah di kali, parit atau gorong-gorong sehingga Saat hujan sampah yang terbawa air tidak menyumbat sehingga tidak terjadi banjir.
“Jangan ketika terjadi bencana kemudian pemerintah disalahkan, sehingga dibutuhkan partisipasi. Siapapun yang berada di kota ini wajib menjaga kebersihan. Sudah ada perda kebersihan, kami juga sudah menerapkannya,” ujarnya.
Pekey berharap partisipasi dan kesadaran masyarakat agar memiliki tanggung jawab untuk mencegah, dengan membuang sampah pada tempatnya dan waktu yang sudah ditentukan.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kota Jayapura, Dolfina Jece Mano, mengatakan penanganan sampah dimulai dari hulu ke hilir.
“Penanganan sampah harus dari sumbernya, sehingga tidak menyebabkan masalah salah satunya pencemaran lingkungan yang dimulai dari sumbernya, yaitu dari hulu ke hilir [sampah rumah tangga, sisa industri, supermarket, pasar],” jelasnya.
Jece Mano berharap penanganan sampah perlu dilakukan secara komprehensif dan terpadu agar memberikan manfaat bagi masyarakat dengan cara didaur ulang agar bernilai ekonomi, lingkungan sehat, bersih, dan bebas dari pencemaran. (*)