Sentani, Jubi – Masyarakat di Kemiri, Distrik Sentani, Kabupaten Jayapura yang terdampak kejadian banjir bandang 16 maret 2019 lalu, sedang membangun sebuah tugu peringatan dari kejadian banjir bandang tersebut yang banyak menelan korban jiwa hingga harta benda lainnya.
Ondofolo Kampung Ifale, Jhon Suebu menjelaskan dasar pembangunan tugu peringatan tersebut. Kejadian yang luar biasa pada 16 Maret 2019 lalu telah menghilangkan nyawa 48 orang warganya di Kemiri, sebagai pimpinan masyarakat adat telah bertemu langsung Presiden Jokowi yang pada saat itu berkunjung ke Kemiri. “Ada sejumlah usulan pembangunan dalam surat kami yang langsung diserahkan kepada presiden, termasuk pembangunan tugu peringatan,” ujar Ondofolo John di Kemiri, Sabtu (18/11/2023) malam.
Dalam surat usulan pembangunan itu, kata Suebu, kami minta pembangunan rumah layak huni, sarana air bersih, taluk pada bantaran kali kemiri dan tugu peringatan.
Atas permintaan tersebut, lanjutnya, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Pusat telah menggelontorkan dana sebesar 275 miliar rupiah tahap awal dari total 1,2 triliun rupiah yang disiapkan.
Pembangunan rumah layak huni dibangun pada lokasi yang bermasalah, sarana air bersih hingga saat ini belum tersedia, pembangunan talud di bantaran Kali Kemiri baru 400 meter yang di kerjakan dari total 5 kilo meter yang diusulkan, dan tugu peringatan banjir bandang sementara dibangun atas inisiatif masyarakat di sini (Kemiri).
“Dari dana 275 miliar yang diberikan tahap awal, ada 7 miliar rupiah yang dikembalikan ke kas negara. Sementara masih banyak fasilitas publik yang belum terbangun,” katanya.
Suebu juga mengaku kesal atas apa yang telah dilakukan oleh Pemerintah Daerah terhadap apa yang diusulkan secara langsung kepada presiden RI. Bahwa, Negara telah menyediakan anggarannya, tetapi Pemerintah Daerah Kabupaten Jayapura yang tidak melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya dengan tepat sasaran.
Menurutnya, dana 275 miliar lebih banyak digunakan pada tempat-tempat yang sama sekali tidak terdampak dari banjir bandang tersebut. “Talud yang kita minta sejauh 5 kilo, baru dibangun 400 meter saja, tugu peringatan ini atas inisiatif masyarakat disini dengan swadaya masyarakat,” ujarnya.
Salah satu tokoh masyarakat Kampung Ifale, Melki Suebu mengaku, pembangunan tugu peringatan banjir bandang di Kemiri telah menelan biaya lebih dari 100 juta rupiah.Tugu peringatan ini sedang dikerjakan dan sudah 90 persen tahap akhir pembangunan.
“Atas izin pimpinan adat (ondofolo) kampung ifale, kami pastikan tugu ini akan berdiri sebagai peringatan kepada seluruh generasi kita yang telah menjadi korban peristiwa banjir bandang dimalam yang kelam 16 maret 2019 lalu,” ujar mantan Ketua Gapensi Papua ini. (*)

Untuk melihat lebih banyak content JUBI TV, click here!